Amerika Serikat menghadapi kekurangan energi besar saat pusat data untuk AI tumbuh lebih cepat daripada kemampuan jaringan listrik nasional untuk berkembang. Dari tahun 2025 hingga 2028, permintaan listrik diperkirakan mencapai 69 gigawatt—setara dengan konsumsi sebuah negara industri ukuran menengah. Saat ini hanya ada 25 gigawatt yang dapat dipenuhi, menciptakan gap 44 gigawatt, setara dengan kapasitas puluhan pembangkit listrik nuklir.
Mengatasi kekurangan ini membutuhkan investasi besar, mencapai ribuan triliun USD. Ketika chip AI mengkonsumsi lebih banyak listrik dan perusahaan seperti Amazon, Google, Microsoft memperluas pusat data, perusahaan listrik memperingatkan bahwa mereka tidak dapat meningkatkan kapasitas tepat waktu. Meskipun ada solusi alternatif seperti stasiun transformator pribadi atau energi terbarukan, itu masih belum cukup. Para ahli memperingatkan bahwa jika tidak segera berinvestasi, Amerika Serikat berisiko tertinggal dalam revolusi AI.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ledakan AI Amerika mungkin akan menghadapi kekurangan daya listrik sebesar 44 Gigawatt
Amerika Serikat menghadapi kekurangan energi besar saat pusat data untuk AI tumbuh lebih cepat daripada kemampuan jaringan listrik nasional untuk berkembang. Dari tahun 2025 hingga 2028, permintaan listrik diperkirakan mencapai 69 gigawatt—setara dengan konsumsi sebuah negara industri ukuran menengah. Saat ini hanya ada 25 gigawatt yang dapat dipenuhi, menciptakan gap 44 gigawatt, setara dengan kapasitas puluhan pembangkit listrik nuklir.
Mengatasi kekurangan ini membutuhkan investasi besar, mencapai ribuan triliun USD. Ketika chip AI mengkonsumsi lebih banyak listrik dan perusahaan seperti Amazon, Google, Microsoft memperluas pusat data, perusahaan listrik memperingatkan bahwa mereka tidak dapat meningkatkan kapasitas tepat waktu. Meskipun ada solusi alternatif seperti stasiun transformator pribadi atau energi terbarukan, itu masih belum cukup. Para ahli memperingatkan bahwa jika tidak segera berinvestasi, Amerika Serikat berisiko tertinggal dalam revolusi AI.