Bloomberg: Kerugian buku sebesar 1,3 miliar dolar, taruhan besar Tom Lee pada Ethereum menghadapi keruntuhan?

Judul Asli: Taruhan Besar Crypto Tom Lee Tertekan di Bawah Tekanan Pasar yang Meningkat

Penulis asli: Sidhartha Shukla

Sumber asli:

Repost: Mars Finance

Eksperimen kas perusahaan Ethereum sedang menuju keruntuhan secara real-time.

Kryptocurrency terbesar kedua di dunia ini jatuh di bawah 3300 dolar AS pada hari Selasa, sejalan dengan penurunan indikator pasar Bitcoin dan saham teknologi. Penurunan ini membuat harga Ethereum turun 30% dari puncaknya pada bulan Agustus, kembali ke tingkat sebelum akumulasi besar-besaran oleh perusahaan, semakin memperkuat posisinya dalam pasar bear.

Menurut data dari perusahaan riset 10x Research, perubahan ini membuat pendukung perusahaan Ethereum yang paling agresif—Bitmine Immersion Technologies Inc. menghadapi kerugian buku lebih dari 1,3 miliar dolar. Perusahaan publik ini didukung oleh miliarder Peter Thiel dan dipimpin oleh peramal Wall Street Tom Lee, strateginya meniru model kas Bitcoin Michael Saylor, dengan membeli 3,4 juta Ethereum dengan harga rata-rata 3909 dolar. Saat ini, cadangan dana Bitmine telah sepenuhnya diinvestasikan dan menghadapi tekanan yang semakin besar.

10x dalam laporannya menyatakan: “Selama berbulan-bulan, Bitmine telah mendominasi narasi pasar dan aliran dana. Kini dananya telah sepenuhnya terinvestasi, dengan kerugian di buku posisi melebihi 1,3 miliar dolar, dan tidak ada dana tambahan yang tersedia.”

Laporan menunjukkan bahwa investor ritel yang membeli saham Bitmine dengan premi di atas nilai aset bersih (NAV) mengalami kerugian yang lebih parah, dan keinginan pasar untuk “menangkap pisau yang jatuh” terbatas.

Lee tidak segera menanggapi permintaan komentar, perwakilan Bitmine juga tidak segera memberikan respons.

Taruhan Bitmine bukanlah sekadar perdagangan neraca aset. Di balik tindakan akuisisi perusahaan ini, terdapat visi yang lebih besar: aset digital dapat beralih dari alat spekulatif menjadi infrastruktur keuangan perusahaan, sehingga memperkuat posisi Ethereum di bidang keuangan mainstream. Para pendukung percaya bahwa dengan memasukkan Ethereum ke dalam portofolio aset perusahaan yang terdaftar, perusahaan akan membantu membangun ekonomi terdesentralisasi yang sepenuhnya baru. Dalam sistem ekonomi ini, kode menggantikan kontrak, dan token menjalankan fungsi aset.

Logika ini mendorong tren kenaikan di musim panas. Harga Ethereum sempat mendekati 5000 dolar, hanya pada bulan Juli dan Agustus, ETF Ethereum menarik lebih dari 9 miliar dolar aliran masuk. Namun sejak jatuhnya pasar kripto pada 10 Oktober, situasinya berbalik: menurut data yang dikumpulkan oleh Coinglass dan Bloomberg, aliran keluar dana dari ETF Ethereum mencapai 850 juta dolar, dan kontrak berjangka Ethereum yang belum diselesaikan berkurang 16 miliar dolar.

Lee pernah memprediksi bahwa Ethereum akan mencapai 16.000 dolar AS sebelum akhir tahun ini.

Menurut data Artemis, nilai pasar dan nilai aset bersih Bitmine telah anjlok dari 5,6 pada bulan Juli menjadi 1,2, dan harga sahamnya turun 70% dari puncaknya. Mirip dengan perusahaan terkait Bitcoin sebelumnya, harga saham Bitmine kini lebih dekat dengan nilai kepemilikan dasarnya, pasar sedang mengevaluasi kembali penilaian tinggi yang pernah ada pada neraca aset kripto.

Minggu lalu, perusahaan publik lain yang berbasis di Ethereum, ETHZilla, menjual kepemilikan Ethereum senilai 40 juta dolar untuk membeli kembali saham, sehingga rasio nilai aset bersih yang disesuaikan (mNAV) kembali ke tingkat normal. Perusahaan tersebut saat itu menyatakan dalam siaran pers: “ETHZilla berencana untuk menggunakan hasil penjualan Ethereum yang tersisa untuk pembelian kembali saham lebih lanjut, dan berencana untuk terus menjual Ethereum untuk membeli kembali saham hingga diskon terhadap nilai aset bersih kembali normal.”

Meskipun harga turun, fundamental jangka panjang Ethereum tampaknya tetap kuat: nilai on-chain yang diprosesnya masih melebihi semua jaringan kontrak pintar pesaing, dan mekanisme staking membuat token ini memiliki atribut pendapatan dan atribut deflasi. Namun, dengan munculnya pesaing seperti Solana, aliran dana ETF yang berbalik, dan menurunnya minat ritel, narasi “perusahaan dapat menstabilkan harga cryptocurrency” semakin kehilangan kekuatannya.