Sambhal, Uttar Pradesh – Penata rambut terkenal Jawed Habib dan putranya Anas Habib menghadapi tuduhan penipuan serius setelah dituduh menjalankan skema investasi cryptocurrency. Polisi di Sambhal mendaftarkan kasus terhadap keduanya setelah menerima keluhan dari lebih dari 150 investor. Keduanya dilaporkan telah menghilang.
Menurut penyelidik, skema ini beroperasi di bawah nama Follicile Global Company (FLC). Investor diyakinkan untuk menginvestasikan uang ke dalam Bitcoin dan Binance Coin dengan janji pengembalian luar biasa, berkisar antara 50 hingga 75 persen dalam setahun. Acara promosi yang diadakan di Balai Banquet Royal Palace Sambhal menarik banyak orang, banyak di antara mereka kemudian mentransfer uang ke akun yang dikendalikan oleh promotor.
FIR Names Multiple Accused
Masalah dimulai ketika investor menuntut pembayaran mereka, hanya untuk menemukan bahwa operasi tiba-tiba ditutup. Polisi mengonfirmasi bahwa terdakwa melarikan diri tak lama setelahnya. Kepala Polisi Sambhal, K. K. Bishnoi, menyatakan bahwa laporan polisi (FIR) telah diajukan di Stasiun Polisi Raisatti. SP Tambahan Alok Bhati telah ditugaskan untuk memimpin penyelidikan.
FIR tidak hanya mencantumkan Habibs tetapi juga mencakup tiga orang lainnya, salah satunya telah diidentifikasi sebagai Saiful, yang diduga sebagai direktur FLC. Sementara jumlah total yang ditipu telah dijelaskan dalam "lakh rupee," angka pasti belum dikonfirmasi.
Pengetatan Terhadap Penipuan Kripto Meningkat
Otoritas telah meluncurkan penyelidikan untuk melacak transaksi bank, membekukan aset, dan menemukan terdakwa yang melarikan diri. Kasus ini telah didaftarkan di bawah ketentuan penipuan dan kecurangan yang kuat. Para ahli hukum menyarankan bahwa penyelidik juga dapat mengacu pada Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang (PMLA) dan melibatkan agensi pusat untuk memperluas cakupan.
Insiden ini menyoroti masalah yang semakin berkembang terkait penipuan kripto di India. Para ahli memperingatkan bahwa ketika selebriti atau tokoh terkenal mendukung usaha semacam itu, hal itu menciptakan rasa aman yang salah di antara para investor. Mereka menekankan pentingnya kehati-hatian sebelum menginvestasikan uang pada skema aset digital.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Desainer Selebriti Jawed Habib Ditangkap dalam Penipuan Kripto, Menghilang Bersama Anaknya
Sambhal, Uttar Pradesh – Penata rambut terkenal Jawed Habib dan putranya Anas Habib menghadapi tuduhan penipuan serius setelah dituduh menjalankan skema investasi cryptocurrency. Polisi di Sambhal mendaftarkan kasus terhadap keduanya setelah menerima keluhan dari lebih dari 150 investor. Keduanya dilaporkan telah menghilang.
Menurut penyelidik, skema ini beroperasi di bawah nama Follicile Global Company (FLC). Investor diyakinkan untuk menginvestasikan uang ke dalam Bitcoin dan Binance Coin dengan janji pengembalian luar biasa, berkisar antara 50 hingga 75 persen dalam setahun. Acara promosi yang diadakan di Balai Banquet Royal Palace Sambhal menarik banyak orang, banyak di antara mereka kemudian mentransfer uang ke akun yang dikendalikan oleh promotor.
FIR Names Multiple Accused
Masalah dimulai ketika investor menuntut pembayaran mereka, hanya untuk menemukan bahwa operasi tiba-tiba ditutup. Polisi mengonfirmasi bahwa terdakwa melarikan diri tak lama setelahnya. Kepala Polisi Sambhal, K. K. Bishnoi, menyatakan bahwa laporan polisi (FIR) telah diajukan di Stasiun Polisi Raisatti. SP Tambahan Alok Bhati telah ditugaskan untuk memimpin penyelidikan.
FIR tidak hanya mencantumkan Habibs tetapi juga mencakup tiga orang lainnya, salah satunya telah diidentifikasi sebagai Saiful, yang diduga sebagai direktur FLC. Sementara jumlah total yang ditipu telah dijelaskan dalam "lakh rupee," angka pasti belum dikonfirmasi.
Pengetatan Terhadap Penipuan Kripto Meningkat
Otoritas telah meluncurkan penyelidikan untuk melacak transaksi bank, membekukan aset, dan menemukan terdakwa yang melarikan diri. Kasus ini telah didaftarkan di bawah ketentuan penipuan dan kecurangan yang kuat. Para ahli hukum menyarankan bahwa penyelidik juga dapat mengacu pada Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang (PMLA) dan melibatkan agensi pusat untuk memperluas cakupan.
Insiden ini menyoroti masalah yang semakin berkembang terkait penipuan kripto di India. Para ahli memperingatkan bahwa ketika selebriti atau tokoh terkenal mendukung usaha semacam itu, hal itu menciptakan rasa aman yang salah di antara para investor. Mereka menekankan pentingnya kehati-hatian sebelum menginvestasikan uang pada skema aset digital.