Ketika saya pertama kali menghadapi perdagangan mata uang, saya, seperti banyak orang Muslim yang beriman, dihantui satu pertanyaan: apakah mungkin menggabungkan Forex dengan prinsip-prinsip Islam? Pertanyaan ini tidak sepele — karena iman saya dipertaruhkan.
Apa itu Forex ini?
Pada dasarnya, ini adalah pasar besar di mana semua orang menukar satu mata uang dengan yang lain. Terdengar tidak berbahaya, bukan? Kamu membeli dolar, menjual euro — sepertinya tidak ada yang aneh, kan? Tapi setan, seperti biasa, ada di dalam detail.
Haram atau halal? Itulah pertanyaannya!
Para ulama Islam secara tegas tidak setuju satu sama lain:
Menukar uang fisik — sangat diperbolehkan, tidak ada yang memperdebatkan
Tapi platform online ini! Mereka mengambil persentase dan komisi untuk leverage. Dan riba (prosent) — ini jelas haram!
Dan ke mana pun Anda melihat — permainan judi ( dan risiko ) yang berlebihan ( di setiap langkah
Saya sendiri melihat bagaimana "saudara-saudara" kehilangan segalanya dalam spekulasi ini, membenarkan diri mereka dengan mengatakan bahwa "ini bukan kasino".
"Rekening Islam" — penyelamatan atau tipuan?
Beberapa broker cerdik: menawarkan yang disebut "rekening Islam" tanpa bunga. Sebagai ganti swap, ada "biaya administrasi" tertentu, dan uang seolah-olah langsung ditransfer.
Tapi saya merasakan ada yang tidak beres. Mereka hanya mengganti nama persentase, tetapi intinya tetap sama! Banyak imam terhormat yang mengatakan bahwa ini hanya trik pemasaran untuk menarik uang Muslim. Mereka mengganti papan nama, tetapi dosa tetap ada.
Apa yang harus dilakukan?
Jika sangat ingin terjun ke Forex, maka pilihan "akun Islam" tentu lebih baik daripada akun standar. Namun, saya memutuskan untuk mencari cara investasi yang lebih terpercaya yang sesuai dengan syariah.
Pada akhirnya, setiap orang memutuskan sendiri. Dengarkan para ilmuwan yang Anda percayai. Tapi ingat — uang datang dan pergi, sementara dengan iman, lelucon tidak baik.
Apa pendapat Anda tentang dilema ini? Bagaimana cara menggabungkan keuangan modern dan prinsip-prinsip agama?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Forex dan Islam: haram atau halal? Pandangan pribadi tentang dilema agama para trader Muslim 🤔
Ketika saya pertama kali menghadapi perdagangan mata uang, saya, seperti banyak orang Muslim yang beriman, dihantui satu pertanyaan: apakah mungkin menggabungkan Forex dengan prinsip-prinsip Islam? Pertanyaan ini tidak sepele — karena iman saya dipertaruhkan.
Apa itu Forex ini?
Pada dasarnya, ini adalah pasar besar di mana semua orang menukar satu mata uang dengan yang lain. Terdengar tidak berbahaya, bukan? Kamu membeli dolar, menjual euro — sepertinya tidak ada yang aneh, kan? Tapi setan, seperti biasa, ada di dalam detail.
Haram atau halal? Itulah pertanyaannya!
Para ulama Islam secara tegas tidak setuju satu sama lain:
Saya sendiri melihat bagaimana "saudara-saudara" kehilangan segalanya dalam spekulasi ini, membenarkan diri mereka dengan mengatakan bahwa "ini bukan kasino".
"Rekening Islam" — penyelamatan atau tipuan?
Beberapa broker cerdik: menawarkan yang disebut "rekening Islam" tanpa bunga. Sebagai ganti swap, ada "biaya administrasi" tertentu, dan uang seolah-olah langsung ditransfer.
Tapi saya merasakan ada yang tidak beres. Mereka hanya mengganti nama persentase, tetapi intinya tetap sama! Banyak imam terhormat yang mengatakan bahwa ini hanya trik pemasaran untuk menarik uang Muslim. Mereka mengganti papan nama, tetapi dosa tetap ada.
Apa yang harus dilakukan?
Jika sangat ingin terjun ke Forex, maka pilihan "akun Islam" tentu lebih baik daripada akun standar. Namun, saya memutuskan untuk mencari cara investasi yang lebih terpercaya yang sesuai dengan syariah.
Pada akhirnya, setiap orang memutuskan sendiri. Dengarkan para ilmuwan yang Anda percayai. Tapi ingat — uang datang dan pergi, sementara dengan iman, lelucon tidak baik.
Apa pendapat Anda tentang dilema ini? Bagaimana cara menggabungkan keuangan modern dan prinsip-prinsip agama?