Jadi Afrika Selatan mendorong restrukturisasi utang ke garis depan selama kepresidenan G20 mereka. Sekarang tongkat estafet berpindah ke Washington. Pertanyaan sebenarnya? Apakah pendekatan Amerika akan mempertahankan momentum itu atau sama sekali mengalihkan prioritas.
Krisis utang di pasar negara berkembang tidak berhenti untuk transisi kepemimpinan. Beberapa negara masih terjebak dalam limbo refinancing, mengamati suku bunga dan menunggu mekanisme bantuan yang terkoordinasi. Ketua sebelumnya telah mencapai kemajuan yang solid dalam kerangka kerja. Apa yang terjadi selanjutnya tergantung pada bagaimana pemerintahan yang baru menyeimbangkan kekhawatiran domestik dengan stabilitas keuangan global.
Untuk mereka yang melacak tren makro dan efek riaknya pada aset berisiko—transisi ini penting. Kontinuitas kebijakan jarang bertahan utuh setelah pergantian.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
quietly_staking
· 10jam yang lalu
Amerika Serikat mengambil alih G20? lol, jangan berharap Washington masih mau ngurus urusan pasar berkembang itu...
Lihat AsliBalas0
NFT_Therapy_Group
· 10jam yang lalu
Amerika mengambil alih kepresidenan G20, apakah restrukturisasi utang ini bisa bertahan...? Jujur saja, agak ragu, prinsip Amerika Pertama ini mudah diucapkan.
Lihat AsliBalas0
BackrowObserver
· 10jam yang lalu
Apakah Amerika Serikat bisa melanjutkan kerangka restrukturisasi utang ala Afrika Selatan saat mengambil alih G20? Saya rasa masih meragukan... Orang Amerika selalu mengutamakan kepentingan wilayah mereka sendiri, urusan global entah bisa jadi prioritas keberapa.
Jadi Afrika Selatan mendorong restrukturisasi utang ke garis depan selama kepresidenan G20 mereka. Sekarang tongkat estafet berpindah ke Washington. Pertanyaan sebenarnya? Apakah pendekatan Amerika akan mempertahankan momentum itu atau sama sekali mengalihkan prioritas.
Krisis utang di pasar negara berkembang tidak berhenti untuk transisi kepemimpinan. Beberapa negara masih terjebak dalam limbo refinancing, mengamati suku bunga dan menunggu mekanisme bantuan yang terkoordinasi. Ketua sebelumnya telah mencapai kemajuan yang solid dalam kerangka kerja. Apa yang terjadi selanjutnya tergantung pada bagaimana pemerintahan yang baru menyeimbangkan kekhawatiran domestik dengan stabilitas keuangan global.
Untuk mereka yang melacak tren makro dan efek riaknya pada aset berisiko—transisi ini penting. Kontinuitas kebijakan jarang bertahan utuh setelah pergantian.