Metaverse dimulai sebagai fiksi ilmiah pada 1992, tetapi 2022 mengubah segalanya. Meta (sebelumnya Facebook) bertaruh besar, dan tiba-tiba semua orang berlomba membangunnya. Berikut yang sebenarnya penting.
Sebenarnya Apa Sih Ini?
Lupakan hype-nya. Metaverse pada dasarnya adalah dunia digital yang terus-menerus berjalan di mana kamu nongkrong lewat VR/AR tanpa harus meninggalkan sofa. Anggap saja ini evolusi berikutnya dari internet—alih-alih sekadar scroll feed, kamu benar-benar masuk ke dalam pengalaman.
Inovasi utamanya? Dunia virtual ini berjalan di atas infrastruktur kripto. Avatar, aset, dan penghasilanmu benar-benar milikmu sendiri di blockchain. Inilah pembeda utama metaverse dari sekadar game biasa.
Kenapa Kamu Harus Peduli?
Perubahan lapisan sosial: Platform seperti Roblox membuktikan model ini berhasil. Pengguna tidak hanya mengonsumsi—mereka juga mencipta, membangun jaringan, dan menghasilkan uang. Developer membuat game, desainer monetisasi avatar, kreator meluncurkan studio.
Peluang properti virtual: Lahan virtual, koleksi NFT, dan barang digital kini menjadi pasar nyata. Ini bukan sekadar kartu Magic lagi—ini infrastruktur.
Adopsi perusahaan akan datang: Lupakan soal gaming. Bayangkan pelatihan korporat dengan VR, konferensi virtual, dan kerja jarak jauh yang tidak membosankan. Meta, Microsoft, Apple, Nvidia—semua sedang membangun fondasinya.
Linimasa (Apa yang Sebenarnya Terjadi)
1956: Morton Heilig membangun Sensorama—mesin VR pertama dengan 3D, suara, aroma, dan umpan balik haptic. Gila.
1992: Neal Stephenson mencetuskan istilah “metaverse” dalam Snow Crash
1970-an: MIT menciptakan Aspen Film Map—eksperimen teleportasi VR pertama
2014: Facebook membeli Oculus seharga $2 miliar. Mark memberi sinyal perubahan. Sony dan Samsung meluncurkan headset mereka sendiri. Google merilis Cardboard.
2021: Rebranding Meta. Mereka mempertaruhkan perusahaan pada ini.
2022+: Apple mengembangkan headset spatial computing. HTC mengirimkan VR portabel. Perlombaan infrastruktur dimulai.
Pertanyaan Privasi yang Tak Banyak Dibahas
Ini bagian yang kurang nyaman: Meta memiliki miliar data point. Membangun metaverse berbasis AI dengan itu? Sangat kuat sekaligus benar-benar mengkhawatirkan bagi privasi pengguna. Teknologinya sudah siap. Etikanya? Masih ditulis.
Sebenarnya Apa Selanjutnya?
Metaverse bukan satu platform—ini ekosistem. Para pemenang bukan Meta atau Apple. Mereka adalah proyek yang:
Membuat VR/AR benar-benar terasa alami (bukan kaku atau aneh)
Memungkinkan kepemilikan aset nyata
Menghadirkan utilitas lebih dari sekadar gaming
Membangun interoperabilitas antar dunia
Pantau Roblox, Fortnite, dan platform gaming Web3 yang bermunculan. Metaverse bukan akan datang—ia sudah ada di sini. Kebanyakan orang hanya belum menyadarinya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dari Snow Crash ke Kenyataan: Cetak Biru Metaverse yang Terlewatkan Semua Orang
Ringkasan Singkat
Metaverse dimulai sebagai fiksi ilmiah pada 1992, tetapi 2022 mengubah segalanya. Meta (sebelumnya Facebook) bertaruh besar, dan tiba-tiba semua orang berlomba membangunnya. Berikut yang sebenarnya penting.
Sebenarnya Apa Sih Ini?
Lupakan hype-nya. Metaverse pada dasarnya adalah dunia digital yang terus-menerus berjalan di mana kamu nongkrong lewat VR/AR tanpa harus meninggalkan sofa. Anggap saja ini evolusi berikutnya dari internet—alih-alih sekadar scroll feed, kamu benar-benar masuk ke dalam pengalaman.
Inovasi utamanya? Dunia virtual ini berjalan di atas infrastruktur kripto. Avatar, aset, dan penghasilanmu benar-benar milikmu sendiri di blockchain. Inilah pembeda utama metaverse dari sekadar game biasa.
Kenapa Kamu Harus Peduli?
Perubahan lapisan sosial: Platform seperti Roblox membuktikan model ini berhasil. Pengguna tidak hanya mengonsumsi—mereka juga mencipta, membangun jaringan, dan menghasilkan uang. Developer membuat game, desainer monetisasi avatar, kreator meluncurkan studio.
Peluang properti virtual: Lahan virtual, koleksi NFT, dan barang digital kini menjadi pasar nyata. Ini bukan sekadar kartu Magic lagi—ini infrastruktur.
Adopsi perusahaan akan datang: Lupakan soal gaming. Bayangkan pelatihan korporat dengan VR, konferensi virtual, dan kerja jarak jauh yang tidak membosankan. Meta, Microsoft, Apple, Nvidia—semua sedang membangun fondasinya.
Linimasa (Apa yang Sebenarnya Terjadi)
Pertanyaan Privasi yang Tak Banyak Dibahas
Ini bagian yang kurang nyaman: Meta memiliki miliar data point. Membangun metaverse berbasis AI dengan itu? Sangat kuat sekaligus benar-benar mengkhawatirkan bagi privasi pengguna. Teknologinya sudah siap. Etikanya? Masih ditulis.
Sebenarnya Apa Selanjutnya?
Metaverse bukan satu platform—ini ekosistem. Para pemenang bukan Meta atau Apple. Mereka adalah proyek yang:
Pantau Roblox, Fortnite, dan platform gaming Web3 yang bermunculan. Metaverse bukan akan datang—ia sudah ada di sini. Kebanyakan orang hanya belum menyadarinya.