Banyak orang bingung antara APY dan APR, padahal perbedaannya sangat besar.
Sederhananya:
APR = Tingkat Bunga Tahunan (tidak memperhitungkan bunga majemuk)
APY = Tingkat Pengembalian Tahunan (mempertimbangkan bunga majemuk)
Contoh: APR koin Anda adalah 2%, APY adalah 3%. Selisih 1% ini adalah kekuatan bunga majemuk—bunga Anda terus menghasilkan bunga, dalam setahun Anda akan mendapatkan tambahan 1%.
Di mana r adalah suku bunga, n adalah jumlah kali bunga majemuk, dan t adalah waktu.
APY dalam tiga skenario:
Pinjam - Anda meminjamkan koin, mendapatkan bunga berdasarkan APY
Pertambangan Likuiditas - APY kadang-kadang sangat tinggi, tetapi risikonya juga besar
Staking - Mengunci koin di jaringan PoS untuk mendapatkan imbalan, biasanya APY lebih stabil
Peringatan Kunci: Jangan terpesona oleh APY yang tinggi. Fluktuasi on-chain, risiko kontrak pintar, dan risiko likuiditas menunggu di tempat gelap. APY hanya melihat imbal hasil, jangan lupa untuk juga mengevaluasi risiko.
Jadi, saat memilih produk investasi berikutnya, pertanyaan pertama yang harus diajukan adalah berapa APY, dan pertanyaan kedua adalah di mana risikonya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
APY vs APR: bukan hal yang sama
Banyak orang bingung antara APY dan APR, padahal perbedaannya sangat besar.
Sederhananya:
Contoh: APR koin Anda adalah 2%, APY adalah 3%. Selisih 1% ini adalah kekuatan bunga majemuk—bunga Anda terus menghasilkan bunga, dalam setahun Anda akan mendapatkan tambahan 1%.
Rumus perhitungannya sangat mudah: APY = (1 + r/n)^(nt) - 1
Di mana r adalah suku bunga, n adalah jumlah kali bunga majemuk, dan t adalah waktu.
APY dalam tiga skenario:
Peringatan Kunci: Jangan terpesona oleh APY yang tinggi. Fluktuasi on-chain, risiko kontrak pintar, dan risiko likuiditas menunggu di tempat gelap. APY hanya melihat imbal hasil, jangan lupa untuk juga mengevaluasi risiko.
Jadi, saat memilih produk investasi berikutnya, pertanyaan pertama yang harus diajukan adalah berapa APY, dan pertanyaan kedua adalah di mana risikonya.