Keuangan Desentralisasi sekarang semakin "paham" ya? Automatisasi pump penuh, pengalaman yang mulus, tetapi selalu merasa ada yang tidak beres.
Misalnya, di ekosistem ETH ada sebuah protokol yang mengubah ETH menjadi eXETH, kemudian melakukan transaksi lintas tiga rantai yang sepenuhnya dikendalikan oleh AI—routing dihitung sendiri, Gas dioptimalkan sendiri, dan slippage dikontrol sendiri. Bahkan biaya 0,3% pun bisa dioptimalkan hingga ekstrem. Kedengarannya sempurna? Memang sangat memudahkan sehingga tidak perlu berpikir.
Tapi masalahnya adalah ini: ketika algoritma mengatur segalanya dengan baik, seberapa banyak hak pilih yang kita miliki? Semakin pintar alatnya, semakin manusia terlihat seperti anak kecil yang dirawat. Gelombang otomatisasi ini sepertinya membuat kenyamanan dan kebebasan menjadi dua sisi dari sebuah perosotan. Kamu berdiri di sisi mana?
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
2
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RektDetective
· 21jam yang lalu
Terlalu banyak otomatisasi justru menghilangkan kesenangan, seperti tidak bermain game sendiri dan membiarkan AI menyelesaikannya untukmu, menang juga sia-sia.
Lihat AsliBalas0
zkProofGremlin
· 21jam yang lalu
Algoritme yang sepenuhnya mengambil alih justru membuatku panik, merasa seperti diculik oleh pengemudian otomatis.
Keuangan Desentralisasi sekarang semakin "paham" ya? Automatisasi pump penuh, pengalaman yang mulus, tetapi selalu merasa ada yang tidak beres.
Misalnya, di ekosistem ETH ada sebuah protokol yang mengubah ETH menjadi eXETH, kemudian melakukan transaksi lintas tiga rantai yang sepenuhnya dikendalikan oleh AI—routing dihitung sendiri, Gas dioptimalkan sendiri, dan slippage dikontrol sendiri. Bahkan biaya 0,3% pun bisa dioptimalkan hingga ekstrem. Kedengarannya sempurna? Memang sangat memudahkan sehingga tidak perlu berpikir.
Tapi masalahnya adalah ini: ketika algoritma mengatur segalanya dengan baik, seberapa banyak hak pilih yang kita miliki? Semakin pintar alatnya, semakin manusia terlihat seperti anak kecil yang dirawat. Gelombang otomatisasi ini sepertinya membuat kenyamanan dan kebebasan menjadi dua sisi dari sebuah perosotan. Kamu berdiri di sisi mana?