Regulator keuangan Indonesia meluncurkan rencana untuk meningkatkan persyaratan free float hingga 25% seiring waktu. Ini bukan hanya penyesuaian teknis - ini adalah sinyal tentang bagaimana pasar berkembang memperketat standar listing.
Bagi para penggemar kripto, inilah alasan mengapa itu penting: aturan keuangan tradisional yang lebih ketat sering mendorong inovasi menuju alternatif terdesentralisasi. Ketika perusahaan publik menghadapi ambang likuiditas yang lebih tinggi, sekuritas yang ter-tokenisasi dan pasar berbasis blockchain mulai terlihat lebih menarik.
Implementasi bertahap menunjukkan bahwa regulator sedang menguji perairan, menyeimbangkan antara kematangan pasar modal dan tidak mengejutkan listing yang ada. Asia Tenggara terus menjadi tempat uji coba yang menarik untuk kerangka regulasi yang pada akhirnya dapat menyentuh aset digital.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
2
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-3824aa38
· 6jam yang lalu
sebenarnya tindakan Indonesia ini sebenarnya memberikan senjata tajam untuk crypto... Semakin ketat TradFi, semakin jelas kesempatan di chain. 25% free float sebenarnya adalah mendorong orang untuk mendekat ke web3.
Lihat AsliBalas0
ChainPoet
· 20jam yang lalu
Industri ini di Indonesia, sejujurnya, adalah cara terselubung untuk mendorong orang agar masuk ke blockchain... Dengan TradFi yang semakin ketat, sekuritas yang ditokenisasi menjadi sangat diminati, logika ini tidak salah.
Regulator keuangan Indonesia meluncurkan rencana untuk meningkatkan persyaratan free float hingga 25% seiring waktu. Ini bukan hanya penyesuaian teknis - ini adalah sinyal tentang bagaimana pasar berkembang memperketat standar listing.
Bagi para penggemar kripto, inilah alasan mengapa itu penting: aturan keuangan tradisional yang lebih ketat sering mendorong inovasi menuju alternatif terdesentralisasi. Ketika perusahaan publik menghadapi ambang likuiditas yang lebih tinggi, sekuritas yang ter-tokenisasi dan pasar berbasis blockchain mulai terlihat lebih menarik.
Implementasi bertahap menunjukkan bahwa regulator sedang menguji perairan, menyeimbangkan antara kematangan pasar modal dan tidak mengejutkan listing yang ada. Asia Tenggara terus menjadi tempat uji coba yang menarik untuk kerangka regulasi yang pada akhirnya dapat menyentuh aset digital.