Apa tanda sebenarnya dari kematangan dalam bertransaksi? Bukan seberapa banyak kesempatan yang berhasil diambil, tetapi seberapa baik kita belajar untuk menahan diri dalam dua hal ini.
Sebagian besar orang kehilangan uang, bukan karena keterampilan yang buruk, tetapi karena kurangnya dua kata termahal dalam perdagangan—pengendalian diri. Orang-orang yang bisa bertahan di pasar hingga akhir bergantung pada kemampuan "melawan naluri" ini.
**Cara Menahan Diri Pertama: Jangan Biarkan Jari Terlalu Aktif**
Data sangat kejam:
• Orang yang melakukan lebih dari 3 transaksi setiap hari, 80% mengalami kerugian. Biaya transaksi menggerogoti dua modal, belum lagi tertegun oleh fluktuasi pasar.
• Melihat 1% fluktuasi langsung terjun? Akhirnya tujuh dari sepuluh kali terlempar keluar, melewatkan fase kenaikan utama yang sebenarnya.
Banyak orang menganggap perdagangan sebagai kasino, berpikir bahwa semakin banyak mereka beroperasi, semakin banyak mereka dapat menghasilkan. Namun, hakikat perdagangan sebenarnya adalah menunggu, bukan menciptakan.
**Cara kedua untuk menahan diri: Jangan terburu-buru untuk membuktikan diri**
Jebakan yang paling mudah untuk jatuh ke dalamnya:
• Rugi tapi bertahan, dalam hati berpikir "Saya tidak percaya ini tidak akan naik". Lubang kecil berubah menjadi jurang.
• Baru saja kembali modal sudah menambah posisi, ingin cepat-cepat mendapatkan kembali kerugian. Lalu terjebak dalam lubang baru.
Seorang trader mengalami kerugian 30% dan berlatih selama tiga bulan dengan akun simulasi. Hasilnya, dia menyadari bahwa 60% dari operasinya di akun riil adalah untuk "membuktikan bahwa saya tidak salah", dan tidak ada hubungannya dengan sinyal trading yang sebenarnya.
**Uji coba juga bisa dilakukan dengan biaya rendah: Jangan lawan dengan uang asli**
Cara cerdas untuk mencoba dan salah:
• Simulasi berjalan terlebih dahulu: menguji strategi tanpa biaya. Seseorang telah menguji 200 kali baru menyadari bahwa sistem rata-ratanya sama sekali tidak berfungsi di pasar yang bergejolak.
• 1% posisi kecil: 100.000 modal hanya berinvestasi 1.000 setiap kali. Kehilangan tidak membuat panik, tetapi bisa memverifikasi apakah strategi tersebut berfungsi atau tidak.
• Masa observasi tanpa posisi: Amati tiga jenis mata uang setiap minggu, tanpa melakukan tindakan juga bisa melatih perasaan trading. Jauh lebih baik daripada melakukan operasi sembarangan.
Kapan dianggap pemula? Bukan berarti kamu bisa membeli dan menjual, tetapi ketika kamu tidak lagi melakukan transaksi yang sering untuk meredakan kecemasan, dan tidak lagi berpegang teguh untuk membuktikan dirimu benar. Saat itulah, pintu untuk mendapatkan keuntungan yang stabil benar-benar terbuka.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
16 Suka
Hadiah
16
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFT_Therapy_Group
· 11-15 04:45
Kata-katanya benar, jari yang rajin berarti bekerja untuk pertukaran, saya adalah contoh nyata...
Lihat AsliBalas0
MemeEchoer
· 11-15 04:34
Kamu terlalu ekstrem, aku adalah orang yang terlalu aktif dengan jariku hingga tergetar keluar.
Lihat AsliBalas0
NftBankruptcyClub
· 11-15 04:31
Benar, tetapi saya rasa yang lebih menyakitkan adalah, sembilan dari sepuluh orang yang tahu hal-hal ini tetap tidak bisa berubah.
Apa tanda sebenarnya dari kematangan dalam bertransaksi? Bukan seberapa banyak kesempatan yang berhasil diambil, tetapi seberapa baik kita belajar untuk menahan diri dalam dua hal ini.
Sebagian besar orang kehilangan uang, bukan karena keterampilan yang buruk, tetapi karena kurangnya dua kata termahal dalam perdagangan—pengendalian diri. Orang-orang yang bisa bertahan di pasar hingga akhir bergantung pada kemampuan "melawan naluri" ini.
**Cara Menahan Diri Pertama: Jangan Biarkan Jari Terlalu Aktif**
Data sangat kejam:
• Orang yang melakukan lebih dari 3 transaksi setiap hari, 80% mengalami kerugian. Biaya transaksi menggerogoti dua modal, belum lagi tertegun oleh fluktuasi pasar.
• Melihat 1% fluktuasi langsung terjun? Akhirnya tujuh dari sepuluh kali terlempar keluar, melewatkan fase kenaikan utama yang sebenarnya.
Banyak orang menganggap perdagangan sebagai kasino, berpikir bahwa semakin banyak mereka beroperasi, semakin banyak mereka dapat menghasilkan. Namun, hakikat perdagangan sebenarnya adalah menunggu, bukan menciptakan.
**Cara kedua untuk menahan diri: Jangan terburu-buru untuk membuktikan diri**
Jebakan yang paling mudah untuk jatuh ke dalamnya:
• Rugi tapi bertahan, dalam hati berpikir "Saya tidak percaya ini tidak akan naik". Lubang kecil berubah menjadi jurang.
• Baru saja kembali modal sudah menambah posisi, ingin cepat-cepat mendapatkan kembali kerugian. Lalu terjebak dalam lubang baru.
Seorang trader mengalami kerugian 30% dan berlatih selama tiga bulan dengan akun simulasi. Hasilnya, dia menyadari bahwa 60% dari operasinya di akun riil adalah untuk "membuktikan bahwa saya tidak salah", dan tidak ada hubungannya dengan sinyal trading yang sebenarnya.
**Uji coba juga bisa dilakukan dengan biaya rendah: Jangan lawan dengan uang asli**
Cara cerdas untuk mencoba dan salah:
• Simulasi berjalan terlebih dahulu: menguji strategi tanpa biaya. Seseorang telah menguji 200 kali baru menyadari bahwa sistem rata-ratanya sama sekali tidak berfungsi di pasar yang bergejolak.
• 1% posisi kecil: 100.000 modal hanya berinvestasi 1.000 setiap kali. Kehilangan tidak membuat panik, tetapi bisa memverifikasi apakah strategi tersebut berfungsi atau tidak.
• Masa observasi tanpa posisi: Amati tiga jenis mata uang setiap minggu, tanpa melakukan tindakan juga bisa melatih perasaan trading. Jauh lebih baik daripada melakukan operasi sembarangan.
Kapan dianggap pemula? Bukan berarti kamu bisa membeli dan menjual, tetapi ketika kamu tidak lagi melakukan transaksi yang sering untuk meredakan kecemasan, dan tidak lagi berpegang teguh untuk membuktikan dirimu benar. Saat itulah, pintu untuk mendapatkan keuntungan yang stabil benar-benar terbuka.