Sebelumnya, saya dan fren saya sedang mengotak-atik Bot perdagangan, yang paling membuat pusing adalah ingatan benda itu seperti ikan mas. Setiap kali saya menyuruhnya untuk melakukan sesuatu, saya harus menjelaskan kebiasaan perdagangan, toleransi slippage, dan preferensi risiko saya dari awal hingga akhir, biaya komunikasi lebih tinggi daripada menulis kode.

Jadi melihat pembaruan terbaru dari Warden Protocol @wardenprotocol, saya merasa seolah-olah semuanya sudah tepat. Mereka telah menambahkan "lapisan memori" pada agen AI di blockchain.

Ini terdengar sederhana, tetapi perubahan ini bersifat mendasar. Ini membuat AI tidak lagi menjadi "anak skrip" yang melupakan setelah menyelesaikan tugas sekali saja, melainkan menjadi "kawan lama" yang dapat mengingat logika interaksi terakhir. Jika kali ini Anda memintanya untuk menambang lintas rantai, ia dapat langsung menggunakan parameter dan strategi yang Anda atur sebelumnya, tanpa Anda harus menjadi mesin pengulang.

Pembaruan ini langsung mengubah Warden dari sebuah "lapisan eksekusi tugas" yang sederhana menjadi "arena tempur" di mana logika AI dapat terus belajar dan berevolusi. Bagi pengembang, ini berarti bahwa agen AI akhirnya berubah dari sebuah "produk percobaan" menjadi "alat produktivitas" yang benar-benar dapat bekerja.

Jadi, ketika seorang agen AI di blockchain tidak hanya dapat mengeksekusi perintah, tetapi juga dapat mengingat dan mempelajari seluruh riwayat transaksi dan preferensi Anda, seberapa jauh ia dari dapat "mengambil inisiatif" untuk membantu Anda melakukan transaksi berikutnya?