Pernahkah Anda melihat grafik dan melihat dua puncak atau dua lembah yang tampak kembar? Apa yang Anda lihat itu memiliki nama: double top (M) dan double bottom (W). Dan percayalah, ini adalah dua pola paling andal untuk mendeteksi perubahan tren.
Atap Ganda: Ketika Kenaikan Merasa Lelah
Bayangkan harga naik, menyentuh batas di 50€, turun sedikit, naik lagi menuju 50€ sekali lagi… tetapi tidak berhasil menembusnya. Itu adalah double top. Apa yang terjadi adalah bahwa pasar mencoba dua kali untuk menembus resistensi itu dan gagal.
Sinyal jual tiba di sini: ketika harga jatuh di bawah titik terendah antara dua puncak itu ( dukungan ). Itu mengonfirmasi bahwa tren bullish telah berakhir.
Bagaimana Menghitung Seberapa Jauh Jatuh
Sederhana:
Ukur tinggi antara puncak (50€) dan lembah tengah (40€) = 10€
Harga turun di 40€
Tujuan: 40€ - 10€ = 30€
Itu adalah tempat di mana harga mungkin akan jatuh.
Double Bottom: Bounce yang Paling Ditunggu
Itu adalah kebalikan. Harga turun menjadi 40€, memantul, turun lagi menjadi 40€, dan memantul sekali lagi. Dua percobaan gagal untuk menembus dukungan itu.
Sinyal beli: ketika harga menembus ke atas resistensi menengah.
Contoh nyata: Alphabet baru-baru ini membentuk pola double bottom. Dua lembah pada dukungan yang kuat, lalu boom—breakout ke atas. Trader long melihatnya datang.
Aturan Emas (O Anda Terbakar)
Volume itu penting: Penurunan di puncak/vale kedua = lemah. Itu memvalidasi pola.
Jangan hanya menggunakan ini: Kombinasikan dengan RSI, MACD, Band Bollinger. Satu indikator adalah tembakan sembarangan.
Stop-loss adalah temanmu: Jika pola gagal, kamu membutuhkan jalan keluar. Tempatkan stop di atas/bawah puncak/valley kedua.
Pasarannya tidak dapat diprediksi: Berita ekonomi, peristiwa geopolitik, semuanya bisa memecahkan pola. Selalu ada risiko.
TL;DR
Doble Techo (M) = Bearish. Jual ketika menembus support.
Double Bottom (W) = Bullish. Buy when it breaks the resistance.
Tinggi pola = Target harga Anda.
Selalu lengkapi dengan indikator lain dan manajemen risiko.
Gunakan TradingView atau Mitrade untuk melihatnya dengan lebih baik. Tetapi ingat: analisis teknis bukanlah ilmu yang pasti—ini adalah probabilitas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Double Top vs Double Bottom: Panduan Cepat untuk Membaca Grafik seperti Pro
Pernahkah Anda melihat grafik dan melihat dua puncak atau dua lembah yang tampak kembar? Apa yang Anda lihat itu memiliki nama: double top (M) dan double bottom (W). Dan percayalah, ini adalah dua pola paling andal untuk mendeteksi perubahan tren.
Atap Ganda: Ketika Kenaikan Merasa Lelah
Bayangkan harga naik, menyentuh batas di 50€, turun sedikit, naik lagi menuju 50€ sekali lagi… tetapi tidak berhasil menembusnya. Itu adalah double top. Apa yang terjadi adalah bahwa pasar mencoba dua kali untuk menembus resistensi itu dan gagal.
Sinyal jual tiba di sini: ketika harga jatuh di bawah titik terendah antara dua puncak itu ( dukungan ). Itu mengonfirmasi bahwa tren bullish telah berakhir.
Bagaimana Menghitung Seberapa Jauh Jatuh
Sederhana:
Itu adalah tempat di mana harga mungkin akan jatuh.
Double Bottom: Bounce yang Paling Ditunggu
Itu adalah kebalikan. Harga turun menjadi 40€, memantul, turun lagi menjadi 40€, dan memantul sekali lagi. Dua percobaan gagal untuk menembus dukungan itu.
Sinyal beli: ketika harga menembus ke atas resistensi menengah.
Contoh nyata: Alphabet baru-baru ini membentuk pola double bottom. Dua lembah pada dukungan yang kuat, lalu boom—breakout ke atas. Trader long melihatnya datang.
Aturan Emas (O Anda Terbakar)
TL;DR
Gunakan TradingView atau Mitrade untuk melihatnya dengan lebih baik. Tetapi ingat: analisis teknis bukanlah ilmu yang pasti—ini adalah probabilitas.