Pasar Aset Kripto mengalami hari terburuknya sejak peristiwa FTX. Karena hubungan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat tiba-tiba memburuk, Trump memberikan respon keras terhadap langkah-langkah kontrol ekspor baru yang diberlakukan Tiongkok, mengganggu ketenangan pasar. Peristiwa ini menyebabkan indeks Nasdaq turun 4% dalam satu hari, yang kemudian memicu reaksi berantai di pasar Aset Kripto.
Dalam badai ini, sekitar 19 miliar dolar AS (mungkin lebih) posisi dilikuidasi, banyak koin kecil harganya hampir mendekati nol. Peristiwa ini mengungkapkan cacat besar dalam sistem perdagangan aset kripto, terutama masalah mekanisme pengurangan otomatis (ADL). Secara teori, mekanisme ADL seharusnya dapat mengelola risiko secara efektif, tetapi dalam lingkungan pasar yang sangat kekurangan likuiditas, efektivitasnya sangat berkurang.
Ketika pasar mengalami fluktuasi besar secara sepihak, pembuat pasar sering kali akan secara kolektif menarik diri, mengakibatkan mekanisme penemuan harga menjadi tidak efektif. Dalam situasi ini, sistem ADL tetap akan secara mekanis melaksanakan operasi likuidasi, tanpa mempertimbangkan seberapa rendah harga pesanan beli, sehingga memperburuk tren penurunan harga, dan membentuk siklus jahat.
Lebih buruk lagi, lonjakan volume perdagangan menyebabkan sistem bursa beroperasi di luar kapasitas, dan keterlambatan pemrosesan pesanan semakin mengganggu mekanisme penyelesaian yang normal. Bencana ini tidak hanya mempengaruhi bursa terpusat, tetapi juga bursa terdesentralisasi tidak luput dari dampaknya.
Peristiwa ini menyoroti kelemahan pasar Aset Kripto, serta kekurangan sistem manajemen risiko yang ada dalam kondisi pasar yang ekstrem. Ini mengingatkan para investor dan peserta pasar untuk lebih waspada terhadap risiko pasar, sekaligus menunjukkan arah untuk perbaikan infrastruktur perdagangan Aset Kripto. Ke depan, bagaimana menjaga efisiensi pasar sambil meningkatkan stabilitas sistem akan menjadi tantangan besar yang dihadapi industri.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
VCsSuckMyLiquidity
· 14jam yang lalu
Sekali lagi terjadi kegilaan, hari pesta para suckers.
Lihat AsliBalas0
DogeBachelor
· 14jam yang lalu
Sungguh mengerikan, sampai meneteskan air mata.
Lihat AsliBalas0
Web3ProductManager
· 14jam yang lalu
melihat data kohort, inilah yang terjadi pada DAU awal facebook ketika mereka menghadapi masalah skala... $19B likuidasi = titik gesekan besar dalam perjalanan pengguna sejujurnya
Lihat AsliBalas0
MevHunter
· 14jam yang lalu
Saksikan 1,9 miliar Cut Loss secara langsung... berdarah
Pasar Aset Kripto mengalami hari terburuknya sejak peristiwa FTX. Karena hubungan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat tiba-tiba memburuk, Trump memberikan respon keras terhadap langkah-langkah kontrol ekspor baru yang diberlakukan Tiongkok, mengganggu ketenangan pasar. Peristiwa ini menyebabkan indeks Nasdaq turun 4% dalam satu hari, yang kemudian memicu reaksi berantai di pasar Aset Kripto.
Dalam badai ini, sekitar 19 miliar dolar AS (mungkin lebih) posisi dilikuidasi, banyak koin kecil harganya hampir mendekati nol. Peristiwa ini mengungkapkan cacat besar dalam sistem perdagangan aset kripto, terutama masalah mekanisme pengurangan otomatis (ADL). Secara teori, mekanisme ADL seharusnya dapat mengelola risiko secara efektif, tetapi dalam lingkungan pasar yang sangat kekurangan likuiditas, efektivitasnya sangat berkurang.
Ketika pasar mengalami fluktuasi besar secara sepihak, pembuat pasar sering kali akan secara kolektif menarik diri, mengakibatkan mekanisme penemuan harga menjadi tidak efektif. Dalam situasi ini, sistem ADL tetap akan secara mekanis melaksanakan operasi likuidasi, tanpa mempertimbangkan seberapa rendah harga pesanan beli, sehingga memperburuk tren penurunan harga, dan membentuk siklus jahat.
Lebih buruk lagi, lonjakan volume perdagangan menyebabkan sistem bursa beroperasi di luar kapasitas, dan keterlambatan pemrosesan pesanan semakin mengganggu mekanisme penyelesaian yang normal. Bencana ini tidak hanya mempengaruhi bursa terpusat, tetapi juga bursa terdesentralisasi tidak luput dari dampaknya.
Peristiwa ini menyoroti kelemahan pasar Aset Kripto, serta kekurangan sistem manajemen risiko yang ada dalam kondisi pasar yang ekstrem. Ini mengingatkan para investor dan peserta pasar untuk lebih waspada terhadap risiko pasar, sekaligus menunjukkan arah untuk perbaikan infrastruktur perdagangan Aset Kripto. Ke depan, bagaimana menjaga efisiensi pasar sambil meningkatkan stabilitas sistem akan menjadi tantangan besar yang dihadapi industri.