Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memicu perhatian yang luas, tetapi nilai dan potensi sebenarnya masih menjadi perdebatan. Dari situasi saat ini, tampaknya teknologi AI belum membentuk lingkaran logika yang lengkap.
Meskipun industri telah melakukan investasi besar-besaran pada AI, saat ini tidak terlihat prospek pengembalian yang jelas. Baik aplikasi seperti generasi gambar dari teks maupun generasi video dari teks, teknologi AI saat ini lebih mirip sebagai perpanjangan dari era internet seluler, bukan inovasi yang benar-benar mengganggu. Teknologi ini sulit untuk menghasilkan pendapatan dalam skala besar, apalagi untuk mencapai keuntungan yang signifikan.
Gelombang AI saat ini memiliki kesamaan yang mencolok dengan gelembung internet tahun 2000. Berdasarkan pengamatan ini, kita memiliki alasan untuk percaya bahwa gelembung AI ini mungkin paling lambat akan mencapai titik kritis dan mulai pecah tahun depan.
Namun, kita juga tidak boleh sepenuhnya menolak potensi AI. Perkembangan teknologi seringkali membutuhkan waktu untuk disempurnakan dan menemukan skenario aplikasi yang tepat. Meskipun saat ini AI mungkin belum memenuhi harapan orang-orang, ia tetap mengalami kemajuan dan mungkin akan mencapai kemajuan yang signifikan di beberapa bidang di masa depan.
Kunci utamanya adalah melihat teknologi AI secara rasional, tidak berlebihan dalam mengagungkan dampak jangka pendeknya, dan juga tidak meremehkan potensi jangka panjangnya. Kita perlu terus mengikuti perkembangan AI, sambil secara hati-hati mengevaluasi nilai praktis dan kemungkinan perubahan yang dibawanya di berbagai bidang.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PseudoIntellectual
· 8jam yang lalu
Siapa yang menangis ketika gelembung pecah, hanya mereka yang tahu.
Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) telah memicu perhatian yang luas, tetapi nilai dan potensi sebenarnya masih menjadi perdebatan. Dari situasi saat ini, tampaknya teknologi AI belum membentuk lingkaran logika yang lengkap.
Meskipun industri telah melakukan investasi besar-besaran pada AI, saat ini tidak terlihat prospek pengembalian yang jelas. Baik aplikasi seperti generasi gambar dari teks maupun generasi video dari teks, teknologi AI saat ini lebih mirip sebagai perpanjangan dari era internet seluler, bukan inovasi yang benar-benar mengganggu. Teknologi ini sulit untuk menghasilkan pendapatan dalam skala besar, apalagi untuk mencapai keuntungan yang signifikan.
Gelombang AI saat ini memiliki kesamaan yang mencolok dengan gelembung internet tahun 2000. Berdasarkan pengamatan ini, kita memiliki alasan untuk percaya bahwa gelembung AI ini mungkin paling lambat akan mencapai titik kritis dan mulai pecah tahun depan.
Namun, kita juga tidak boleh sepenuhnya menolak potensi AI. Perkembangan teknologi seringkali membutuhkan waktu untuk disempurnakan dan menemukan skenario aplikasi yang tepat. Meskipun saat ini AI mungkin belum memenuhi harapan orang-orang, ia tetap mengalami kemajuan dan mungkin akan mencapai kemajuan yang signifikan di beberapa bidang di masa depan.
Kunci utamanya adalah melihat teknologi AI secara rasional, tidak berlebihan dalam mengagungkan dampak jangka pendeknya, dan juga tidak meremehkan potensi jangka panjangnya. Kita perlu terus mengikuti perkembangan AI, sambil secara hati-hati mengevaluasi nilai praktis dan kemungkinan perubahan yang dibawanya di berbagai bidang.