Pasangan GBP/USD menunjukkan kurangnya bias arah yang jelas selama sesi Asia pada hari Kamis, berfluktuasi di sekitar angka 1.2700 saat para trader bergelut dengan petunjuk fundamental yang bertentangan.
Pernyataan terbaru dari Kanselir Perbendaharaan Inggris, Rachel Reeves, telah membantu meredakan kekhawatiran tentang kesehatan fiskal negara. Reeves menekankan komitmen untuk menjaga kontrol ketat atas pengeluaran pemerintah, dengan tujuan untuk mengekang inflasi dan mengurangi biaya pinjaman. Jaminan ini muncul setelah penjualan besar-besaran obligasi pemerintah Inggris, yang sebelumnya memicu kekhawatiran tentang stabilitas keuangan negara.
Menambah ketahanan pound, data PMI Jasa Inggris yang dirilis pada hari Rabu melampaui ekspektasi, memberikan dukungan bagi sterling. Namun, kenaikan mata uang tetap terbatas karena pelaku pasar mencerna faktor-faktor positif ini di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Di sisi lain Atlantik, kinerja dolar AS telah dipengaruhi oleh campuran faktor domestik dan internasional. Indikator ekonomi terbaru dari Amerika Serikat telah menggambarkan gambaran yang agak campur aduk, membuat para trader berhati-hati dalam mengambil posisi yang kuat.
Pandangan kebijakan moneter Federal Reserve terus menjadi fokus utama bagi pelaku pasar. Meskipun bank sentral telah mempertahankan sikap hawkish, komentar terbaru dari pejabat Fed telah diartikan sebagai sedikit kurang agresif, yang menyebabkan beberapa spekulasi tentang arah masa depan suku bunga.
Melihat ke depan, para trader dengan antusias menantikan rilis UK Construction PMI nanti dalam sesi Eropa. Data ini dapat memberikan dorongan baru bagi pasangan GBP/USD, berpotensi memecahkan pola perdagangan yang terikat pada kisaran saat ini.
Dalam konteks yang lebih luas, harapan kebijakan yang berbeda antara Bank of England dan Federal Reserve terus memainkan peran penting dalam membentuk nilai tukar GBP/USD. Sementara BoE telah menunjukkan tren penurunan suku bunga secara bertahap seiring waktu, jalur Fed tetap kurang pasti, dengan pelaku pasar secara cermat memantau data ekonomi yang masuk untuk petunjuk.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi global, faktor-faktor seperti hubungan perdagangan, perkembangan geopolitik, dan perubahan dalam sentimen risiko kemungkinan akan memberikan pengaruh tambahan pada pasangan GBP/USD. Pedagang dan investor sebaiknya tetap waspada terhadap dinamika pasar yang lebih luas ini sambil terus memantau rilis ekonomi yang akan datang dari Inggris dan AS.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
4 Sept 2025 05:24
Pasangan GBP/USD menunjukkan kurangnya bias arah yang jelas selama sesi Asia pada hari Kamis, berfluktuasi di sekitar angka 1.2700 saat para trader bergelut dengan petunjuk fundamental yang bertentangan.
Pernyataan terbaru dari Kanselir Perbendaharaan Inggris, Rachel Reeves, telah membantu meredakan kekhawatiran tentang kesehatan fiskal negara. Reeves menekankan komitmen untuk menjaga kontrol ketat atas pengeluaran pemerintah, dengan tujuan untuk mengekang inflasi dan mengurangi biaya pinjaman. Jaminan ini muncul setelah penjualan besar-besaran obligasi pemerintah Inggris, yang sebelumnya memicu kekhawatiran tentang stabilitas keuangan negara.
Menambah ketahanan pound, data PMI Jasa Inggris yang dirilis pada hari Rabu melampaui ekspektasi, memberikan dukungan bagi sterling. Namun, kenaikan mata uang tetap terbatas karena pelaku pasar mencerna faktor-faktor positif ini di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Di sisi lain Atlantik, kinerja dolar AS telah dipengaruhi oleh campuran faktor domestik dan internasional. Indikator ekonomi terbaru dari Amerika Serikat telah menggambarkan gambaran yang agak campur aduk, membuat para trader berhati-hati dalam mengambil posisi yang kuat.
Pandangan kebijakan moneter Federal Reserve terus menjadi fokus utama bagi pelaku pasar. Meskipun bank sentral telah mempertahankan sikap hawkish, komentar terbaru dari pejabat Fed telah diartikan sebagai sedikit kurang agresif, yang menyebabkan beberapa spekulasi tentang arah masa depan suku bunga.
Melihat ke depan, para trader dengan antusias menantikan rilis UK Construction PMI nanti dalam sesi Eropa. Data ini dapat memberikan dorongan baru bagi pasangan GBP/USD, berpotensi memecahkan pola perdagangan yang terikat pada kisaran saat ini.
Dalam konteks yang lebih luas, harapan kebijakan yang berbeda antara Bank of England dan Federal Reserve terus memainkan peran penting dalam membentuk nilai tukar GBP/USD. Sementara BoE telah menunjukkan tren penurunan suku bunga secara bertahap seiring waktu, jalur Fed tetap kurang pasti, dengan pelaku pasar secara cermat memantau data ekonomi yang masuk untuk petunjuk.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi global, faktor-faktor seperti hubungan perdagangan, perkembangan geopolitik, dan perubahan dalam sentimen risiko kemungkinan akan memberikan pengaruh tambahan pada pasangan GBP/USD. Pedagang dan investor sebaiknya tetap waspada terhadap dinamika pasar yang lebih luas ini sambil terus memantau rilis ekonomi yang akan datang dari Inggris dan AS.