Pasangan mata uang Euro/Yen Jepang menunjukkan stabilitas setelah penandatanganan perjanjian perdagangan AS-Jepang baru-baru ini, dengan kepercayaan pasar Jepang yang meningkat. Indeks manufaktur terbaru dari Reuters menunjukkan bahwa indeks tersebut meloncat ke 13 pada bulan September, mencetak level tertinggi sejak Agustus 2022. Sementara itu, pasar mengikuti dengan cermat pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa yang akan diadakan pada hari Kamis, diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk kedua kalinya.

Setelah mengalami penurunan hampir 1% dalam dua hari perdagangan sebelumnya, kurs Euro/Yen stabil di sekitar 172,60 pada sesi perdagangan Asia hari Rabu. Kinerja Yen didukung oleh indeks manufaktur terbaru dari Reuters, yang naik menjadi 13 pada bulan September, tertinggi dalam hampir 14 bulan, mencerminkan perbaikan yang jelas dalam kepercayaan industri manufaktur Jepang.

Perjanjian perdagangan baru yang dicapai antara Jepang dan Amerika Serikat secara signifikan meningkatkan sentimen pasar, meredakan ketidakpastian perdagangan, dan mendorong indeks kepercayaan di enam dari sembilan sektor manufaktur naik. Kepala perwakilan negosiasi perdagangan Jepang mengungkapkan pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat akan menurunkan tarif bea atas barang Jepang (termasuk mobil dan suku cadang) sebelum 16 September.

Kurs silang Euro/Yen mungkin mendapatkan dukungan tertentu, yang terutama disebabkan oleh Euro yang diharapkan akan tetap relatif stabil menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis. Pasar secara umum memperkirakan, berkat stabilitas pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi yang mendekati target, Bank Sentral Eropa kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk kedua kalinya berturut-turut. Investor akan sangat memperhatikan pertemuan ini untuk mencari petunjuk dari Bank Sentral Eropa mengenai prospek ekonomi untuk sisa tahun ini.

Politik Prancis baru-baru ini mengalami gejolak, di mana partai-partai politik tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai masalah pengurangan anggaran, yang mengakibatkan parlemen melakukan pemungutan suara tidak percaya terhadap Perdana Menteri François Bayrou. Situasi ini mungkin memaksa Presiden Macron untuk menunjuk Perdana Menteri kelima negara itu dalam waktu kurang dari dua tahun.

Situasi geopolitik juga menarik perhatian pasar. Polandia menempatkan sistem pertahanan udaranya dalam keadaan siaga tinggi setelah angkatan udara Ukraina mengeluarkan alarm. Pihak Ukraina mencurigai adanya pesawat tanpa awak Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia, dan jika ini terbukti benar, itu akan menjadi pelanggaran serius terhadap wilayah udara NATO.