Konsep stop loss, pentingnya, dan cara pengaturannya: pengetahuan penting bagi pemula investor

Pasar investasi dipenuhi dengan ketidakpastian, manajemen risiko sangat penting bagi setiap investor. Bagi investor pemula, menguasai teknik stop loss adalah kunci untuk mengontrol risiko. Artikel ini akan membahas secara mendalam konsep, arti, dan bagaimana cara mengatur titik stop loss secara wajar, membantu investor melindungi dana mereka dan meningkatkan tingkat keberhasilan investasi di pasar yang fluktuatif.

Apa itu stop loss dan titik stop loss? Mengapa penetapan titik stop loss begitu penting?

stop loss (Stop Loss) secara harfiah berarti menghentikan kerugian, yang merujuk pada penutupan posisi secara otomatis ketika harga aset investasi mencapai tingkat yang telah ditentukan untuk membatasi potensi kerugian. Titik stop loss adalah tingkat harga spesifik yang memicu operasi stop loss.

Pentingnya menetapkan stop loss terutama terlihat dalam beberapa aspek berikut:

  1. Membantu memperbaiki kesalahan penilaian: Keputusan investasi mungkin didasarkan pada analisis atau informasi yang salah, menetapkan titik stop loss dapat menghentikan kerugian tepat waktu.

  2. Menanggapi perubahan pasar: Meskipun alasan investasi awal masuk akal, perubahan lingkungan pasar dapat menyebabkan alasan tersebut tidak lagi berlaku, sehingga perlu untuk segera keluar.

  3. Menghindari Risiko Sistemik: Saat pasar mengalami kepanikan atau penurunan irasional, stop loss dapat melindungi investor dari kerugian yang lebih besar.

  4. Pertimbangan teknis: Ketika harga jatuh di bawah level support yang penting, ini dapat memicu penurunan yang lebih besar, melakukan stop loss tepat waktu dapat menghindari kerugian lebih lanjut.

  5. Meningkatkan efisiensi penggunaan modal: stop loss tepat waktu dapat membebaskan modal untuk mencari peluang investasi baru, bukan terjebak dalam posisi yang merugi.

Jika tidak mengatur stop loss, investor mungkin menghadapi risiko penyusutan dana yang signifikan. Misalnya, berinvestasi 10 juta dolar untuk membeli suatu saham, jika harga saham turun 50% dan tidak segera melakukan stop loss, tidak hanya kerugian yang besar, tetapi juga akan sangat sulit untuk mendapatkan kembali modal. Sebaliknya, jika melakukan stop loss saat penurunan masih relatif kecil, sisa dana masih memiliki peluang untuk mengimbangi kerugian melalui peluang investasi lainnya.

Bagaimana menggunakan indikator teknis untuk membantu keputusan titik stop loss?

Selain menetapkan persentase atau jumlah kerugian tetap sebagai titik stop loss, indikator teknis juga dapat memberikan referensi untuk keputusan stop loss:

  1. Level resistensi: Dalam tren penurunan, posisi harga yang dapat memantul tetapi tidak dapat menembus dapat ditetapkan sebagai titik stop loss.

  2. Indikator MACD: Ketika MACD menunjukkan persimpangan kematian, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengatur titik stop loss di bawah posisi tersebut.

  3. Bollinger Bands: Ketika harga menembus garis tengah dari garis atas, itu dapat dianggap sebagai sinyal jual, dan Anda dapat menetapkan titik stop loss di sini.

  4. Indikator RSI: Ketika nilai RSI melebihi 70 dan memasuki area jenuh beli, Anda dapat mempertimbangkan untuk menetapkan titik stop loss di dekatnya.

Bagaimana cara mengatur stop loss di platform perdagangan?

Sebagian besar platform perdagangan menawarkan berbagai cara untuk mengatur stop loss, yang terutama mencakup:

  1. stop loss manual: langsung melakukan operasi penutupan posisi.

  2. stop loss kondisi: menetapkan harga stop loss sebelumnya, begitu mencapai akan otomatis menutup posisi.

  3. Trailing stop loss: Harga stop loss akan otomatis disesuaikan seiring dengan keuntungan, mengunci sebagian keuntungan.

Sebagai contoh pada suatu platform perdagangan, langkah-langkah untuk mengatur stop loss biasanya mencakup:

  • Buka antarmuka perdagangan, pilih aset target
  • Temukan opsi pengaturan stop loss di halaman pesanan
  • Pilih stop loss atau trailing stop loss sesuai kebutuhan
  • Atur parameter stop loss yang spesifik (seperti harga atau poin pelacakan)

Kesimpulan

stop loss adalah alat manajemen risiko yang wajib dimiliki oleh investor. Dengan mengatur titik stop loss secara wajar, investor dapat mengendalikan risiko sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan dana. Baik dengan menggunakan rasio tetap, jumlah tetap, maupun dengan bantuan indikator teknis untuk mengatur titik stop loss, kuncinya adalah tetap menjalankan strategi stop loss untuk melindungi modal investasi.

Pemula investor seharusnya belajar dengan serius dan mempraktikkan teknik stop loss, secara bertahap menyempurnakan sistem Manajemen Risiko mereka dalam proses mengumpulkan pengalaman. Ingat, pasar investasi berubah dengan cepat, stop loss yang tepat tidak hanya dapat membantu mengendalikan kerugian, tetapi juga menciptakan kondisi untuk menangkap peluang investasi baru.

Peringatan: Artikel ini hanya untuk referensi dan tidak merupakan saran investasi. Investor harus memahami risiko terkait secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi dan mempertimbangkan untuk mencari nasihat dari penasihat keuangan profesional. Produk leverage seperti kontrak perbedaan (CFD) memiliki risiko yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan kerugian modal, harap berinvestasi dengan hati-hati.

Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • Komentar
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
Tidak ada komentar
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)