【Koin Dunia】Hanya pada tahun 2025, hacker yang didukung pemerintah (terutama hacker dari Korea Utara) telah mencuri lebih dari 2 miliar USD Aset Kripto, seiring dengan melonjaknya harga Token, mereka menargetkan pertukaran dan semakin banyak individu dengan kekayaan tinggi. Serangan ini diperkirakan menyumbang 13% dari PDB Korea Utara, menyoroti risiko keamanan yang semakin meningkat, yang dapat menghambat penerapan Aset Kripto yang lebih luas. Para ahli menyarankan untuk menerapkan dompet hardware, pengaturan multitandatangan, dan komunikasi enkripsi, sambil menghindari penggunaan verifikasi identifikasi berbasis SMS untuk melindungi keamanan aset.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RunWhenCut
· 13jam yang lalu
Mencuri uang untuk membiayai negara Keajaiban
Lihat AsliBalas0
Web3ExplorerLin
· 13jam yang lalu
hipotesis: aktor negara menjadi jenderal Bizantium baru di teater terdesentralisasi kita... menarik namun menakutkan sebenarnya
Lihat AsliBalas0
QuietlyStaking
· 13jam yang lalu
Lebih baik langsung dilarang~ Keamanan sebenarnya sudah tidak ada artinya.
Lihat AsliBalas0
SelfCustodyBro
· 13jam yang lalu
Menguasai dompet secara mandiri adalah jalan yang benar.
Lihat AsliBalas0
GasFeeGazer
· 13jam yang lalu
Korea Utara memang akan mencuri!
Lihat AsliBalas0
GasFeeCry
· 13jam yang lalu
Menerima uang harus hati-hati, zaman sekarang terlalu gila
Hacker Korea Utara mencuri 2 miliar dolar Aset Kripto pada tahun 2025, para ahli menyerukan penguatan langkah-langkah keamanan.
【Koin Dunia】Hanya pada tahun 2025, hacker yang didukung pemerintah (terutama hacker dari Korea Utara) telah mencuri lebih dari 2 miliar USD Aset Kripto, seiring dengan melonjaknya harga Token, mereka menargetkan pertukaran dan semakin banyak individu dengan kekayaan tinggi. Serangan ini diperkirakan menyumbang 13% dari PDB Korea Utara, menyoroti risiko keamanan yang semakin meningkat, yang dapat menghambat penerapan Aset Kripto yang lebih luas. Para ahli menyarankan untuk menerapkan dompet hardware, pengaturan multitandatangan, dan komunikasi enkripsi, sambil menghindari penggunaan verifikasi identifikasi berbasis SMS untuk melindungi keamanan aset.