Di Balik Gairah Labubu: Dari Mainan Fisik ke Koin Virtual yang Naik Turun

Labubu sebagai mainan boneka karakter peri yang sangat populer, memiliki ciri-ciri termasuk tubuh bulat, mata besar yang melotot, telinga runcing, serta senyuman nakal yang terdiri dari sembilan gigi tajam. Karakter ini dirancang oleh seniman Long Jia Sheng yang lahir di Hong Kong dan dibesarkan di Belanda, terinspirasi dari mitos dan legenda rakyat Nordik.

!7377605

Labubu pertama kali muncul pada tahun 2015, dan mendapatkan perhatian yang lebih luas setelah berkolaborasi dengan sebuah perusahaan mainan pada tahun 2019. Pada paruh pertama tahun 2024, seri terkait menciptakan penjualan sebesar 6,3 miliar RMB. Pada April 2025, produk plush karet generasi ketiga memicu gelombang pembelian di beberapa negara. Pada bulan Mei tahun yang sama, koin virtual dengan nama yang sama diluncurkan, meskipun sempat memicu spekulasi, tetapi akhirnya tidak dapat menghindari nasib penurunan harga.

!7377606

Kepopuleran Labubu sangat terkait dengan model penjualan kotak buta yang unik. Pelanggan hanya tahu jenis apa yang mereka beli setelah membuka kemasan, ketidakpastian ini meningkatkan sensasi pembelian, mendorong pemain untuk membeli berulang kali demi mengejar jenis yang langka, yang mengangkat harga pasar sekunder dari jenis yang populer.

!7377657

Selain itu, Labubu sebagai IP kreatif budaya yang unggul, melintasi batas-batas budaya, sekaligus disukai oleh budaya Asia dan tokoh-tokoh Barat. Keberhasilannya juga berkat rantai industri yang lengkap di China dan ekosistem industri yang matang.

!7377641

!7377642

Namun, koin virtual yang terkait dengan mainan fisik Labubu sulit terhindar dari nasib jatuhnya harga. Kasus serupa seperti Penguin Gemuk, meskipun penjualan mainan fisiknya mencapai 10 juta dolar, namun harga NFT dan koin terkait tetap mengalami penurunan yang signifikan. Aset digital murni seperti Bored Ape dan CryptoPunks juga mengalami proses dari harga tinggi ke jatuhnya harga.

!7377626

!7377630

Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa, meskipun didukung oleh mainan fisik yang populer, aset virtual yang tidak memiliki dukungan nilai yang nyata tetap sulit untuk mempertahankan harga tinggi dalam jangka panjang. Ketika gelombang pasar mereda, kemewahan palsu yang bergantung pada spekulasi akhirnya akan runtuh, yang mencerminkan esensi beberapa koin virtual "lahir dari spekulasi, dan musnah karena pecahnya gelembung nilai".

!7377639