Pada tahun 2011, seorang bartender Australia berusia 29 tahun secara tidak sengaja menemukan celah ATM yang memungkinkannya mendapatkan uang tunai dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Peristiwa ini hingga kini masih dianggap sebagai peringatan penting tentang keamanan sistem keuangan.
Dan Saunders dari Victoria awalnya hanyalah seorang bartender biasa, dengan hanya 3 AUD (sekitar 14 RMB) di rekening banknya. Namun, sebuah pengalaman penarikan uang di tengah malam yang kebetulan mengubah jalannya hidupnya secara drastis.
Saunders menemukan bahwa pada dini hari, mesin ATM akan masuk ke dalam status offline untuk melakukan pembaruan program. Dalam jendela waktu singkat ini, mesin tidak dapat memverifikasi saldo akun secara real-time, sehingga menciptakan kesempatan untuk menarik uang tanpa batas. Memanfaatkan celah ini, Saunders menarik sekitar 1,6 juta AUD (setara dengan 7,5 juta RMB) dalam waktu hanya lima bulan.
Kekayaan tak terduga ini membuat Saunders merasakan sedikit cita rasa kehidupan mewah. Namun, "perayaan kekayaan" ini tidak bertahan lama. Pada akhirnya, ia menghadapi sanksi hukum akibat tindakannya dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Peristiwa ini tidak hanya mengungkapkan kelemahan potensial dalam sistem keuangan, tetapi juga memicu pemikiran mendalam tentang moralitas individu dan tanggung jawab sosial. Ini mengingatkan kita bahwa bahkan di hadapan peluang yang menggoda, kita perlu mempertimbangkan dengan hati-hati konsekuensi jangka panjang dari tindakan.
Hingga hari ini, kisah Saunders tetap menjadi kasus peringatan bagi bank dan perusahaan fintech, mendorong mereka untuk terus memperbaiki keamanan sistem. Peristiwa ini juga menunjukkan kepada kita betapa gila tindakan yang dapat diambil seseorang ketika mereka sama sekali tidak memikirkan konsekuensinya.
Meskipun celah ini telah diperbaiki, itu tetap mengingatkan kita bahwa dalam era keuangan digital yang berkembang pesat, keamanan sistem dan integritas pribadi sama-sama penting. Setiap orang harus waspada terhadap celah serupa dan menggunakan layanan keuangan dengan sikap bertanggung jawab, untuk menjaga perkembangan ekosistem keuangan secara keseluruhan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ProxyCollector
· 10-02 12:51
Balasan baru setahun ya, ini adalah cinta.
Lihat AsliBalas0
SmartContractWorker
· 10-02 12:47
Ini bug luar biasa ya
Lihat AsliBalas0
DegenRecoveryGroup
· 10-02 12:33
Cukup menguntungkan, satu tahun mengganti 7,5 juta.
Pada tahun 2011, seorang bartender Australia berusia 29 tahun secara tidak sengaja menemukan celah ATM yang memungkinkannya mendapatkan uang tunai dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Peristiwa ini hingga kini masih dianggap sebagai peringatan penting tentang keamanan sistem keuangan.
Dan Saunders dari Victoria awalnya hanyalah seorang bartender biasa, dengan hanya 3 AUD (sekitar 14 RMB) di rekening banknya. Namun, sebuah pengalaman penarikan uang di tengah malam yang kebetulan mengubah jalannya hidupnya secara drastis.
Saunders menemukan bahwa pada dini hari, mesin ATM akan masuk ke dalam status offline untuk melakukan pembaruan program. Dalam jendela waktu singkat ini, mesin tidak dapat memverifikasi saldo akun secara real-time, sehingga menciptakan kesempatan untuk menarik uang tanpa batas. Memanfaatkan celah ini, Saunders menarik sekitar 1,6 juta AUD (setara dengan 7,5 juta RMB) dalam waktu hanya lima bulan.
Kekayaan tak terduga ini membuat Saunders merasakan sedikit cita rasa kehidupan mewah. Namun, "perayaan kekayaan" ini tidak bertahan lama. Pada akhirnya, ia menghadapi sanksi hukum akibat tindakannya dan dijatuhi hukuman satu tahun penjara.
Peristiwa ini tidak hanya mengungkapkan kelemahan potensial dalam sistem keuangan, tetapi juga memicu pemikiran mendalam tentang moralitas individu dan tanggung jawab sosial. Ini mengingatkan kita bahwa bahkan di hadapan peluang yang menggoda, kita perlu mempertimbangkan dengan hati-hati konsekuensi jangka panjang dari tindakan.
Hingga hari ini, kisah Saunders tetap menjadi kasus peringatan bagi bank dan perusahaan fintech, mendorong mereka untuk terus memperbaiki keamanan sistem. Peristiwa ini juga menunjukkan kepada kita betapa gila tindakan yang dapat diambil seseorang ketika mereka sama sekali tidak memikirkan konsekuensinya.
Meskipun celah ini telah diperbaiki, itu tetap mengingatkan kita bahwa dalam era keuangan digital yang berkembang pesat, keamanan sistem dan integritas pribadi sama-sama penting. Setiap orang harus waspada terhadap celah serupa dan menggunakan layanan keuangan dengan sikap bertanggung jawab, untuk menjaga perkembangan ekosistem keuangan secara keseluruhan.