Sebuah prediksi berani dalam industri Aset Kripto sedang memicu diskusi luas. Chief Information Officer Bitwise, Matt Hougan, baru-baru ini mengemukakan pandangan mencolok bahwa profitabilitas raksasa stablecoin Tether suatu hari mungkin melebihi keuntungan tahunan 120 miliar USD dari Saudi Aramco, pernyataan ini jelas mengejutkan banyak orang.
Logika di balik prediksi ini bersumber dari keunggulan unik yang dimiliki Tether sebagai penerbit stablecoin terbesar di dunia, USDT. Seiring dengan perkembangan ekosistem Aset Kripto yang terus berlanjut, penggunaan USDT dalam transaksi, pembayaran lintas batas, dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) semakin meluas, dan skala aset yang dikelola Tether juga terus meningkat.
Perlu dicatat bahwa model keuntungan Tether terutama bergantung pada aset cadangan besar yang sebagian besar diinvestasikan dalam obligasi pemerintah AS jangka pendek. Dalam lingkungan suku bunga tinggi saat ini, Tether dapat memperoleh keuntungan yang signifikan hanya dengan mengelola cadangan ini. Dengan terus meningkatnya permintaan global untuk stablecoin, potensi model keuntungan ini tampaknya masih memiliki ruang yang besar.
Namun, kita juga harus menyadari bahwa prediksi ini, meskipun menarik, masih memiliki banyak ketidakpastian. Lingkungan regulasi pasar Aset Kripto, perubahan kondisi ekonomi global, dan munculnya pesaing adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan masa depan Tether.
Bagaimanapun, prediksi Hougan menyoroti pentingnya posisi stablecoin yang semakin meningkat dalam sistem keuangan saat ini, serta potensi bisnis besar yang mereka miliki. Seiring dengan evolusi yang terus berlangsung di bidang aset kripto, kita mungkin akan menyaksikan kebangkitan raksasa keuangan baru, yang mungkin bukan berasal dari industri perbankan tradisional atau industri teknologi, tetapi dari ekosistem cryptocurrency.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Sebuah prediksi berani dalam industri Aset Kripto sedang memicu diskusi luas. Chief Information Officer Bitwise, Matt Hougan, baru-baru ini mengemukakan pandangan mencolok bahwa profitabilitas raksasa stablecoin Tether suatu hari mungkin melebihi keuntungan tahunan 120 miliar USD dari Saudi Aramco, pernyataan ini jelas mengejutkan banyak orang.
Logika di balik prediksi ini bersumber dari keunggulan unik yang dimiliki Tether sebagai penerbit stablecoin terbesar di dunia, USDT. Seiring dengan perkembangan ekosistem Aset Kripto yang terus berlanjut, penggunaan USDT dalam transaksi, pembayaran lintas batas, dan keuangan terdesentralisasi (DeFi) semakin meluas, dan skala aset yang dikelola Tether juga terus meningkat.
Perlu dicatat bahwa model keuntungan Tether terutama bergantung pada aset cadangan besar yang sebagian besar diinvestasikan dalam obligasi pemerintah AS jangka pendek. Dalam lingkungan suku bunga tinggi saat ini, Tether dapat memperoleh keuntungan yang signifikan hanya dengan mengelola cadangan ini. Dengan terus meningkatnya permintaan global untuk stablecoin, potensi model keuntungan ini tampaknya masih memiliki ruang yang besar.
Namun, kita juga harus menyadari bahwa prediksi ini, meskipun menarik, masih memiliki banyak ketidakpastian. Lingkungan regulasi pasar Aset Kripto, perubahan kondisi ekonomi global, dan munculnya pesaing adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi perkembangan masa depan Tether.
Bagaimanapun, prediksi Hougan menyoroti pentingnya posisi stablecoin yang semakin meningkat dalam sistem keuangan saat ini, serta potensi bisnis besar yang mereka miliki. Seiring dengan evolusi yang terus berlangsung di bidang aset kripto, kita mungkin akan menyaksikan kebangkitan raksasa keuangan baru, yang mungkin bukan berasal dari industri perbankan tradisional atau industri teknologi, tetapi dari ekosistem cryptocurrency.