Menurut laporan, seorang investor aset kripto dari Spanyol kehilangan 2,4 juta USD aset kripto karena kesalahan operasional. Investor tersebut awalnya berniat untuk mengonversi USDT miliknya menjadi Token Arbitrum, tetapi secara keliru memilih pool likuiditas untuk Token ARB di suatu platform.
Investor ini membagikan pengalamannya di media sosial, menyebutnya sebagai "pelajaran yang mahal". Dia menjelaskan bahwa karena ketidaktahuan terhadap antarmuka platform perdagangan, ia secara keliru memasukkan 2,4 juta USD ke dalam pool likuiditas ARB/USDT, bukan langsung membeli token AR.
Tindakan ini mengakibatkan dana investor terkunci di dalam pool likuiditas, sehingga tidak dapat diambil segera. Meskipun secara teori ia dapat menarik likuiditas untuk mendapatkan kembali dananya, namun karena volatilitas harga token ARB, ia mungkin mengalami kerugian besar.
Peristiwa ini sekali lagi memicu perhatian orang terhadap keamanan transaksi aset kripto. Para ahli menyarankan, investor harus sangat berhati-hati saat melakukan transaksi dalam jumlah besar, memeriksa setiap langkah dengan teliti, dan memahami dengan baik fungsi dan karakteristik platform yang digunakan.
Selain itu, beberapa komentator menunjukkan bahwa desain antarmuka pengguna platform perdagangan terdesentralisasi masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, untuk mencegah kesalahan semacam ini terjadi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Menurut laporan, seorang investor aset kripto dari Spanyol kehilangan 2,4 juta USD aset kripto karena kesalahan operasional. Investor tersebut awalnya berniat untuk mengonversi USDT miliknya menjadi Token Arbitrum, tetapi secara keliru memilih pool likuiditas untuk Token ARB di suatu platform.
Investor ini membagikan pengalamannya di media sosial, menyebutnya sebagai "pelajaran yang mahal". Dia menjelaskan bahwa karena ketidaktahuan terhadap antarmuka platform perdagangan, ia secara keliru memasukkan 2,4 juta USD ke dalam pool likuiditas ARB/USDT, bukan langsung membeli token AR.
Tindakan ini mengakibatkan dana investor terkunci di dalam pool likuiditas, sehingga tidak dapat diambil segera. Meskipun secara teori ia dapat menarik likuiditas untuk mendapatkan kembali dananya, namun karena volatilitas harga token ARB, ia mungkin mengalami kerugian besar.
Peristiwa ini sekali lagi memicu perhatian orang terhadap keamanan transaksi aset kripto. Para ahli menyarankan, investor harus sangat berhati-hati saat melakukan transaksi dalam jumlah besar, memeriksa setiap langkah dengan teliti, dan memahami dengan baik fungsi dan karakteristik platform yang digunakan.
Selain itu, beberapa komentator menunjukkan bahwa desain antarmuka pengguna platform perdagangan terdesentralisasi masih memiliki banyak ruang untuk perbaikan, untuk mencegah kesalahan semacam ini terjadi.