Tahun 2025 akan segera menyambut momen yang menarik perhatian, pasar keuangan global akan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dua peristiwa besar yang terjadi secara bersamaan, ditambah dengan serangkaian data ekonomi kunci yang akan diumumkan, dapat memicu fluktuasi pasar yang tajam.
Pertama, dunia politik Jepang akan menghadapi perubahan besar. Pemilihan presiden Partai Liberal-Demokrat akan berlangsung pada hari Sabtu depan, dan hasil pemilihan ini akan secara langsung menentukan perdana menteri Jepang berikutnya. Dari lima kandidat, Shinjiro Koizumi, Yoshifumi Hasegawa, Sanae Takaichi, Toshimitsu Motegi, dan Takashi Kobayashi masing-masing mengajukan kebijakan yang sangat berbeda, terutama terdapat perbedaan besar dalam kebijakan moneter Bank Sentral Jepang.
Jika Koizumi Jinzaburo atau Hayashi Yoshimasa menang, posisi mereka yang mendukung kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang mungkin akan menyebabkan perubahan kebijakan dari bank sentral utama terakhir yang mempertahankan suku bunga negatif. Ini mungkin memicu lonjakan tajam dalam nilai tukar yen, sementara pasar saham Jepang mungkin mengalami penurunan besar karena penyusutan likuiditas. Sebaliknya, jika Takashima Sanae terpilih, dia mungkin akan mempertahankan kebijakan moneter yang relatif longgar, yang akan menyebabkan yen terus terdepresiasi, sementara pasar saham Jepang mungkin akan melanjutkan tren kenaikan.
Selain itu, kepemilikan ETF besar oleh Bank Sentral Jepang juga menambah ketidakpastian di pasar. Cara penanganan ETF ini oleh perdana menteri baru akan langsung mempengaruhi arah pasar saham Jepang, baik memilih untuk menjual maupun mempertahankan status quo, dapat memicu reaksi pasar yang drastis.
Sementara itu, Amerika Serikat akan mengumumkan data ketenagakerjaan non-pertanian pada hari Jumat depan, indikator ekonomi penting ini akan memberikan informasi kunci tentang kondisi pasar tenaga kerja AS kepada para investor global. Kekuatan atau kelemahan data pekerjaan akan langsung mempengaruhi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve, yang pada gilirannya akan mempengaruhi arah pasar keuangan global.
Dua peristiwa besar ini, ditambah dengan data ekonomi penting dan pidato kebijakan lain yang mungkin muncul, akan menjadikan minggu depan sebagai minggu paling bergolak di pasar keuangan global pada tahun 2025. Investor perlu memperhatikan perkembangan situasi dengan seksama dan segera menyesuaikan strategi investasi mereka untuk menghadapi kemungkinan fluktuasi pasar yang tajam.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SerumDegen
· 3jam yang lalu
siapkan diri untuk direkt... ibu dari semua likuidasi akan segera datang
Tahun 2025 akan segera menyambut momen yang menarik perhatian, pasar keuangan global akan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dua peristiwa besar yang terjadi secara bersamaan, ditambah dengan serangkaian data ekonomi kunci yang akan diumumkan, dapat memicu fluktuasi pasar yang tajam.
Pertama, dunia politik Jepang akan menghadapi perubahan besar. Pemilihan presiden Partai Liberal-Demokrat akan berlangsung pada hari Sabtu depan, dan hasil pemilihan ini akan secara langsung menentukan perdana menteri Jepang berikutnya. Dari lima kandidat, Shinjiro Koizumi, Yoshifumi Hasegawa, Sanae Takaichi, Toshimitsu Motegi, dan Takashi Kobayashi masing-masing mengajukan kebijakan yang sangat berbeda, terutama terdapat perbedaan besar dalam kebijakan moneter Bank Sentral Jepang.
Jika Koizumi Jinzaburo atau Hayashi Yoshimasa menang, posisi mereka yang mendukung kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang mungkin akan menyebabkan perubahan kebijakan dari bank sentral utama terakhir yang mempertahankan suku bunga negatif. Ini mungkin memicu lonjakan tajam dalam nilai tukar yen, sementara pasar saham Jepang mungkin mengalami penurunan besar karena penyusutan likuiditas. Sebaliknya, jika Takashima Sanae terpilih, dia mungkin akan mempertahankan kebijakan moneter yang relatif longgar, yang akan menyebabkan yen terus terdepresiasi, sementara pasar saham Jepang mungkin akan melanjutkan tren kenaikan.
Selain itu, kepemilikan ETF besar oleh Bank Sentral Jepang juga menambah ketidakpastian di pasar. Cara penanganan ETF ini oleh perdana menteri baru akan langsung mempengaruhi arah pasar saham Jepang, baik memilih untuk menjual maupun mempertahankan status quo, dapat memicu reaksi pasar yang drastis.
Sementara itu, Amerika Serikat akan mengumumkan data ketenagakerjaan non-pertanian pada hari Jumat depan, indikator ekonomi penting ini akan memberikan informasi kunci tentang kondisi pasar tenaga kerja AS kepada para investor global. Kekuatan atau kelemahan data pekerjaan akan langsung mempengaruhi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve, yang pada gilirannya akan mempengaruhi arah pasar keuangan global.
Dua peristiwa besar ini, ditambah dengan data ekonomi penting dan pidato kebijakan lain yang mungkin muncul, akan menjadikan minggu depan sebagai minggu paling bergolak di pasar keuangan global pada tahun 2025. Investor perlu memperhatikan perkembangan situasi dengan seksama dan segera menyesuaikan strategi investasi mereka untuk menghadapi kemungkinan fluktuasi pasar yang tajam.