Pemerintah federal Amerika Serikat menghadapi tantangan baru, tahun anggaran 2025 akan segera berakhir pada 30 September, tetapi kedua pihak di Kongres belum mencapai kesepakatan mengenai rencana anggaran untuk tahun baru, yang meningkatkan risiko sebagian pemerintah akan ditutup lagi. Meskipun peristiwa ini menarik perhatian luas dari pasar, beberapa analis berpendapat bahwa dampaknya terhadap pasar keuangan mungkin tidak terlalu parah.

Untuk memahami situasi saat ini, kita perlu membedakan dua konsep kunci dengan jelas. Fokus dari sengketa ini adalah anggaran belanja yang dapat digunakan secara bebas untuk tahun fiskal baru, yang secara esensial berbeda dari masalah 'batas utang' yang berkaitan langsung dengan kemampuan pemerintah Amerika Serikat untuk membayar utangnya. Batas utang melibatkan apakah Departemen Keuangan AS dapat terus menerbitkan obligasi untuk memenuhi kewajiban belanja yang telah disetujui oleh Kongres, termasuk pembayaran pokok dan bunga utang publik. Jika terjadi default, itu akan berdampak serius pada pasar keuangan global. Sebaliknya, 'penutupan pemerintah' hanya berarti bahwa beberapa departemen pemerintah non-inti menghentikan operasionalnya sementara karena kekurangan dana, yang dampaknya relatif kecil.

Perlu dicatat bahwa karena masalah batas utang telah diselesaikan sebelumnya, pembayaran utang pemerintah AS tidak akan terpengaruh, yang pada dasarnya mengurangi risiko ekstrem yang paling dikhawatirkan pasar.

Data sejarah menunjukkan bahwa sejak 1976, pemerintah federal Amerika Serikat telah mengalami lebih dari 20 kali penutupan sebagian atau total. Pengalaman ini menunjukkan bahwa penutupan pemerintah jangka pendek biasanya dianggap sebagai 'gangguan' sementara oleh pasar, sementara penutupan jangka panjang dapat memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap ekonomi.

Para analis menyatakan bahwa meskipun penguncian pemerintah dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan volatilitas pasar tertentu, dampaknya sering kali bersifat sementara. Setelah kebuntuan anggaran teratasi, pasar biasanya akan pulih dengan cepat. Namun, jika penguncian berlangsung terlalu lama, dapat memiliki dampak yang lebih mendalam terhadap pertumbuhan ekonomi, kepercayaan konsumen, serta peringkat kredit pemerintah.

Secara keseluruhan, meskipun pemerintah AS menghadapi risiko kemungkinan penutupan, ini terutama merupakan masalah politik dan prosedur anggaran, bukan krisis utang kedaulatan. Para pelaku pasar harus mengevaluasi situasi dengan tenang, memperhatikan perkembangan, tetapi tidak perlu panik secara berlebihan. Di masa yang penuh ketidakpastian ini, penting untuk tetap rasional dan memiliki pandangan investasi jangka panjang.