"Angsa Hitam" - peristiwa dengan kemungkinan sangat kecil yang mengarah pada bencana. Mereka sangat berbahaya bagi ekonomi. Pasar keuangan paling menderita.
Sejarah istilah ini menarik. Orang-orang percaya bahwa angsa hanya berwarna putih. Namun pada tahun 1697, semuanya berubah. Seorang Belanda, Willem de Vlamingh, melihat angsa hitam di Australia. Begitulah "yang tidak mungkin" runtuh.
Nassim Taleb, profesor dari New York, menulis sebuah buku tentang ini. Menurutnya, "angsa hitam" memiliki tiga ciri:
Memprediksi hampir tidak mungkin
Konsekuensinya sangat besar
Dengan melihat ke belakang, semuanya tampak jelas.
Bagaimana mereka muncul?
Inti teorianya sederhana — hal-hal yang tidak terduga dapat membalikkan segalanya. Taleb mengajukan pertanyaan: bisakah kita mengetahui masa depan dengan melihat ke masa lalu?
Mari kita ingat kalkun sebelum Hari Bersyukur. Ia diberi makan setiap hari. Ia yakin — besok juga akan diberi makan. Dan kemudian... Hari Bersyukur. Sedih. Kita juga sering berpikir bahwa besok akan seperti kemarin. Tidak selalu berhasil.
«Black Swans» dalam keuangan
1. Kejatuhan dotcom 2001
Akhir 90-an. Rekor maksimum di bursa. Perusahaan teknologi melambung tinggi. Tapi ada yang tidak beres:
Tidak ada yang bersiap untuk kejatuhan, meskipun uang mengalir deras ke dalam startup yang meragukan.
Setelah kehancuran, semua orang menjadi sangat pintar: "Tentu saja, itu adalah gelembung!"
2. Krisis tahun 2008
Kemungkinan mimpi buruk ekonomi terburuk sejak Depresi Besar:
Sebagian besar pakar tertidur saat badai mendekat. Bahkan Alan Greenspan kemudian mengakui bahwa dia tidak melihat ini coming.
Tingkat pengangguran melonjak hingga 10%. Hampir 4 juta keluarga kehilangan rumah. Lehman Brothers menghilang.
Kemudian semua tiba-tiba "memahami" alasannya — kredit substandar. Seolah-olah itu tidak jelas.
3. Flash Crash tahun 2010
Saham anjlok dalam hitungan menit:
Tiba-tiba. Sama sekali.
Triliun dolar menguap dalam sehari.
Ternyata, trader Inggris bermain-main dengan algoritma. Siapa yang bisa menyangka?
4. Guncangan baru menjelang tahun 2025
Dunia keuangan belum tenang:
Guncangan geopolitik. Pasar sedang terguncang.
Perubahan mendalam dalam kebijakan ekonomi negara-negara pemimpin. Stabilitas? Tidak pernah mendengar.
Gangguan teknologi sistem pembayaran. Uang terjebak di antara benua.
Bagaimana cara bertahan bagi seorang investor?
"Angsa hitam" akan datang lagi. Kapan? Tidak ada yang tahu. Bagaimana cara mempersiapkan diri:
Sebarkan telur ke dalam keranjang yang berbeda. Saham, emas, properti.
Jangan taruh semuanya pada satu kartu. Jangan pernah.
Lindungi risiko. Terutama yang jarang, yang dapat menghancurkan segalanya.
Siapkan diri secara psikologis untuk badai. Itu akan terjadi.
Dalam krisis, carilah peluang. Ketika semua orang menjual — saatnya untuk membeli.
"Angsa hitam" tidak akan pergi ke mana-mana. Sepertinya ini adalah satu-satunya hal yang bisa diyakini. Memahami fenomena ini adalah langkah pertama untuk bertahan hidup di dunia keuangan yang turbulen.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Apa itu efek angsa hitam?
"Angsa Hitam" - peristiwa dengan kemungkinan sangat kecil yang mengarah pada bencana. Mereka sangat berbahaya bagi ekonomi. Pasar keuangan paling menderita.
Sejarah istilah ini menarik. Orang-orang percaya bahwa angsa hanya berwarna putih. Namun pada tahun 1697, semuanya berubah. Seorang Belanda, Willem de Vlamingh, melihat angsa hitam di Australia. Begitulah "yang tidak mungkin" runtuh.
Nassim Taleb, profesor dari New York, menulis sebuah buku tentang ini. Menurutnya, "angsa hitam" memiliki tiga ciri:
Bagaimana mereka muncul?
Inti teorianya sederhana — hal-hal yang tidak terduga dapat membalikkan segalanya. Taleb mengajukan pertanyaan: bisakah kita mengetahui masa depan dengan melihat ke masa lalu?
Mari kita ingat kalkun sebelum Hari Bersyukur. Ia diberi makan setiap hari. Ia yakin — besok juga akan diberi makan. Dan kemudian... Hari Bersyukur. Sedih. Kita juga sering berpikir bahwa besok akan seperti kemarin. Tidak selalu berhasil.
«Black Swans» dalam keuangan
1. Kejatuhan dotcom 2001
Akhir 90-an. Rekor maksimum di bursa. Perusahaan teknologi melambung tinggi. Tapi ada yang tidak beres:
2. Krisis tahun 2008
Kemungkinan mimpi buruk ekonomi terburuk sejak Depresi Besar:
3. Flash Crash tahun 2010
Saham anjlok dalam hitungan menit:
4. Guncangan baru menjelang tahun 2025
Dunia keuangan belum tenang:
Bagaimana cara bertahan bagi seorang investor?
"Angsa hitam" akan datang lagi. Kapan? Tidak ada yang tahu. Bagaimana cara mempersiapkan diri:
"Angsa hitam" tidak akan pergi ke mana-mana. Sepertinya ini adalah satu-satunya hal yang bisa diyakini. Memahami fenomena ini adalah langkah pertama untuk bertahan hidup di dunia keuangan yang turbulen.