Falling wedge: pola analisis teknis atau jebakan pemasaran?

Saya sudah lama mengamati berbagai teori pseudosains dalam trading, dan "falling wedge" adalah salah satunya, yang konon memprediksi perilaku pasar. Sejujurnya, saya selalu terganggu oleh keyakinan para ahli yang menggambarkan beberapa pola di grafik sebagai kebenaran terakhir.

"Falling wedge" yang terkenal ini adalah spiral penurunan harga yang dibatasi oleh dua garis yang saling mendekat. Garis atas, dengan kemiringan yang lebih curam, dianggap sebagai level resistensi, sementara garis bawah merupakan support.

Membangun pola ini sangat sederhana — lukis garis melalui puncak, satu lagi melalui lembah, dan voilà — Anda memiliki template untuk "meramalkan" pasar. Kurang dari lima titik acuan — dan pola tersebut dianggap tidak dapat diandalkan. Dan dengan lima, tiba-tiba menjadi dapat diandalkan? Meragukan!

Para penganut teori ini berpendapat bahwa tembusnya garis atas adalah sinyal untuk membeli, sedangkan garis bawah adalah sinyal untuk menjual. Selain itu, semakin dekat ke "ujung" wedge (sekitar 67-100% panjangnya) kemungkinan tembusnya lebih tinggi. Betapa akuratnya, bukan?

Dalam praktiknya, saya telah melihat bagaimana pola "andal" ini gagal puluhan kali. Pemain besar dengan mudah memanipulasi pasar, menciptakan ilusi pola teknis, dan kemudian bertindak ke arah yang berlawanan.

Saya tidak ingin mengatakan bahwa analisis teknis sepenuhnya tidak berguna, tetapi pola-pola seperti itu sering kali terlihat seperti meramal dengan ampas kopi. Banyak trader pemula percaya pada pola-pola ini, kehilangan deposit mereka, dan tidak pernah mengerti mengapa "sistem yang dapat diandalkan" mengecewakan mereka.

Omong-omong, apakah Anda memperhatikan bagaimana penulis teori semacam itu selalu meninggalkan celah? "Dalam beberapa situasi dapat berarti kelanjutan tren bearish, dan dalam beberapa situasi dapat berarti pembalikan bullish". Praktis, bukan? Bagaimana pun pasar bergerak, mereka akan selalu benar.