Di dunia cryptocurrency, ada banyak skandal besar yang terkait dengan pertukaran. Mari kita lihat beberapa contoh sejarah dan ambil pelajaran dari situ.
Salah satu guncangan pertama adalah insiden dengan Mt.Gox pada tahun 2014. Platform ini, yang dulunya menjadi pemimpin di pasar, mengalami peretasan serius yang mengakibatkan kerugian signifikan bagi pengguna.
Pada tahun 2016, komunitas kripto diguncang oleh penutupan Cryptsy. Para pendiri pertukaran ini terlibat dalam manipulasi dana klien.
Setahun kemudian, pada 2017, penegak hukum menghentikan kegiatan BTC-e karena kecurigaan terhadap operasi keuangan ilegal.
QuadrigaCX menjadi buah bibir di kalangan orang-orang pada tahun 2019. Menghilangnya pimpinan pertukaran secara tiba-tiba membuat para investor kebingungan dan dengan dompet kosong.
WEX yang terkenal karena kontroversi, yang menggantikan BTC-e, juga tidak luput dari tuduhan praktik yang meragukan.
Pada tahun 2018, BitGrail asal Italia menambah daftar platform yang terkompromi, menjadi korban serangan hacker berskala besar.
Kejatuhan FTX pada tahun 2022 mungkin merupakan peristiwa paling mencolok dalam sejarah pertukaran kripto, yang memicu gelombang ketidakpercayaan terhadap platform terpusat.
Kasus-kasus ini secara jelas menunjukkan pentingnya pemilihan platform perdagangan yang cermat. Gate, misalnya, memberikan perhatian khusus pada keamanan dana pelanggan dan transparansi transaksi.
Apa kesimpulan yang Anda buat dari cerita-cerita ini? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar. Jangan lupa untuk berlangganan pembaruan!
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Di dunia cryptocurrency, ada banyak skandal besar yang terkait dengan pertukaran. Mari kita lihat beberapa contoh sejarah dan ambil pelajaran dari situ.
Salah satu guncangan pertama adalah insiden dengan Mt.Gox pada tahun 2014. Platform ini, yang dulunya menjadi pemimpin di pasar, mengalami peretasan serius yang mengakibatkan kerugian signifikan bagi pengguna.
Pada tahun 2016, komunitas kripto diguncang oleh penutupan Cryptsy. Para pendiri pertukaran ini terlibat dalam manipulasi dana klien.
Setahun kemudian, pada 2017, penegak hukum menghentikan kegiatan BTC-e karena kecurigaan terhadap operasi keuangan ilegal.
QuadrigaCX menjadi buah bibir di kalangan orang-orang pada tahun 2019. Menghilangnya pimpinan pertukaran secara tiba-tiba membuat para investor kebingungan dan dengan dompet kosong.
WEX yang terkenal karena kontroversi, yang menggantikan BTC-e, juga tidak luput dari tuduhan praktik yang meragukan.
Pada tahun 2018, BitGrail asal Italia menambah daftar platform yang terkompromi, menjadi korban serangan hacker berskala besar.
Kejatuhan FTX pada tahun 2022 mungkin merupakan peristiwa paling mencolok dalam sejarah pertukaran kripto, yang memicu gelombang ketidakpercayaan terhadap platform terpusat.
Kasus-kasus ini secara jelas menunjukkan pentingnya pemilihan platform perdagangan yang cermat. Gate, misalnya, memberikan perhatian khusus pada keamanan dana pelanggan dan transparansi transaksi.
Apa kesimpulan yang Anda buat dari cerita-cerita ini? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar. Jangan lupa untuk berlangganan pembaruan!