Margin silang memanfaatkan seluruh saldo akun Anda untuk menutupi margin untuk semua posisi terbuka. Ini berarti bahwa jika satu posisi mulai merugi, dana dari posisi Anda yang lain dapat digunakan untuk mencegah likuidasi.
Skenario Ilustratif:
Bayangkan memiliki $10,000 di akun trading Anda. Anda memutuskan untuk membuka dua posisi:
Posisi A: Long 1 BTC pada $40,000 dengan leverage 10x.
Posisi B: Long 1 ETH pada $2,000 dengan leverage 10x.
Jika harga BTC jatuh ke $35,000, Posisi A Anda akan mulai mengalami kerugian. Namun, karena Anda menggunakan cross margin, dana dari Posisi B (ETH) dapat digunakan untuk menutupi kerugian di Posisi A. Ini memberikan buffer yang dapat membantu mencegah likuidasi, tetapi juga berarti bahwa jika pasar berbalik secara signifikan melawan Anda, Anda bisa kehilangan seluruh saldo akun Anda.
Margin Terisolasi Dijelaskan
Margin terisolasi memungkinkan Anda untuk mengalokasikan sejumlah margin tertentu untuk setiap posisi. Ini berarti bahwa risiko terbatas pada margin yang ditugaskan untuk posisi tertentu tersebut, dan posisi lainnya tetap tidak terpengaruh.
Skenario Ilustratif:
Dengan menggunakan saldo akun yang sama sebesar $10.000, Anda membuka dua posisi yang sama:
Posisi A: Long 1 BTC pada $40,000 dengan leverage 10x, tetapi Anda mengalokasikan $1,000 sebagai margin terpisah.
Posisi B: Long 1 ETH pada $2,000 dengan leverage 10x, tetapi Anda mengalokasikan $1,000 sebagai margin terpisah.
Jika harga BTC turun ke $35.000, Posisi A Anda akan mulai mengalami kerugian. Namun, karena Anda menggunakan margin terpisah, hanya $1.000 yang dialokasikan untuk Posisi A yang berisiko. Posisi B tidak terpengaruh oleh kerugian di Posisi A. Ini berarti bahwa bahkan jika Posisi A dilikuidasi, Anda masih memiliki sisa $8.000 di akun Anda, dan Posisi B tetap utuh.
Perbedaan Utama
Manajemen Risiko:
Cross Margin: Risiko lebih tinggi, karena seluruh saldo akun Anda terpapar.
Isolated Margin: Risiko lebih rendah, karena hanya margin yang dialokasikan untuk setiap posisi yang terpapar.
Fleksibilitas:
Cross Margin: Lebih fleksibel, karena keuntungan dari satu posisi dapat menutupi kerugian di posisi lain.
Isolated Margin: Kurang fleksibel, tetapi memberikan kontrol yang lebih baik atas posisi individu.
Contoh Aplikasi:
Cross Margin: Cocok untuk trader berpengalaman yang dapat mengelola risiko secara efektif dan ingin memaksimalkan leverage mereka.
Isolated Margin: Cocok untuk trader yang lebih suka membatasi risiko pada posisi individu.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat memilih jenis margin yang paling sesuai dengan strategi perdagangan dan toleransi risiko Anda. Ingatlah, perdagangan yang sukses melibatkan tidak hanya pemahaman tentang konsep-konsep ini, tetapi juga menerapkannya dengan bijak dalam perjalanan perdagangan Anda.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Futures: Pahami dan Perdagangkan dengan Percaya Diri! Cross Margin vs Isolated Margin
Penjelasan Cross Margin
Margin silang memanfaatkan seluruh saldo akun Anda untuk menutupi margin untuk semua posisi terbuka. Ini berarti bahwa jika satu posisi mulai merugi, dana dari posisi Anda yang lain dapat digunakan untuk mencegah likuidasi.
Skenario Ilustratif:
Bayangkan memiliki $10,000 di akun trading Anda. Anda memutuskan untuk membuka dua posisi:
Jika harga BTC jatuh ke $35,000, Posisi A Anda akan mulai mengalami kerugian. Namun, karena Anda menggunakan cross margin, dana dari Posisi B (ETH) dapat digunakan untuk menutupi kerugian di Posisi A. Ini memberikan buffer yang dapat membantu mencegah likuidasi, tetapi juga berarti bahwa jika pasar berbalik secara signifikan melawan Anda, Anda bisa kehilangan seluruh saldo akun Anda.
Margin Terisolasi Dijelaskan
Margin terisolasi memungkinkan Anda untuk mengalokasikan sejumlah margin tertentu untuk setiap posisi. Ini berarti bahwa risiko terbatas pada margin yang ditugaskan untuk posisi tertentu tersebut, dan posisi lainnya tetap tidak terpengaruh.
Skenario Ilustratif:
Dengan menggunakan saldo akun yang sama sebesar $10.000, Anda membuka dua posisi yang sama:
Jika harga BTC turun ke $35.000, Posisi A Anda akan mulai mengalami kerugian. Namun, karena Anda menggunakan margin terpisah, hanya $1.000 yang dialokasikan untuk Posisi A yang berisiko. Posisi B tidak terpengaruh oleh kerugian di Posisi A. Ini berarti bahwa bahkan jika Posisi A dilikuidasi, Anda masih memiliki sisa $8.000 di akun Anda, dan Posisi B tetap utuh.
Perbedaan Utama
Manajemen Risiko:
Fleksibilitas:
Contoh Aplikasi:
Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat memilih jenis margin yang paling sesuai dengan strategi perdagangan dan toleransi risiko Anda. Ingatlah, perdagangan yang sukses melibatkan tidak hanya pemahaman tentang konsep-konsep ini, tetapi juga menerapkannya dengan bijak dalam perjalanan perdagangan Anda.