Dokumen gugatan secara rinci menuduh "The New York Times" melaksanakan sebuah "rencana pencemaran nama baik yang terencana" selama pemilihan presiden 2024. Bukti inti termasuk biografi yang ditulis oleh jurnalis tersebut berjudul "Kekalahan Beruntung: Bagaimana Donald Trump Menghamburkan Kekayaan Ayahnya dan Menciptakan Ilusi Kesuksesan," serta tiga laporan investigasi besar yang diterbitkan secara berturut-turut oleh koran tersebut antara September hingga Oktober 2024.
Laporan-laporan ini menguraikan secara rinci model bisnis Trump, catatan pajaknya, dan hubungannya dengan beberapa tokoh kejahatan terorganisir, di mana salah satunya secara khusus menyebut bahwa acara reality show-nya "The Apprentice" sebenarnya adalah "mesin pencipta bintang" yang dirancang dengan cermat.
Tim hukum Trump dalam gugatan sepanjang 87 halaman menuduh bahwa laporan terkait mengandung setidaknya 47 kesalahan faktual dan pernyataan yang menyesatkan, yang menyebabkan harga saham TMTG anjlok hingga 18%, dengan nilai pasar menguap sebesar 4 miliar dolar.
Dalam gugatan ini, pihak Trump pertama kalinya menilai merek pribadinya sebesar 100 miliar dolar, mengklaim bahwa kerusakan reputasi apa pun akan menyebabkan kerugian ekonomi sebesar puluhan miliar dolar.
Ini adalah kali keempat Trump baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap raksasa media, dengan kasus sukses dalam dua tahun terakhir termasuk Columbia Broadcasting System (CBS) dan American Broadcasting Company (ABC), yang menyelesaikan sengketa masing-masing sebesar 16 juta dolar dan 15 juta dolar. Selain itu, Trump juga mengajukan gugatan terhadap The Wall Street Journal dan pemiliknya, menuntut ganti rugi lebih dari 10 miliar dolar.
Dan "The New York Times" dalam menanggapi gugatan Trump, menyebutnya sebagai "pertunjukan politik yang sama sekali tidak memiliki dasar hukum", bertujuan untuk menakut-nakuti dunia pers. Dan menyatakan bahwa setiap orang harus tetap waspada terhadap meningkatnya gerakan anti berita.
Saat ini kasus tersebut sedang diperiksa di pengadilan federal di Florida. Jika Trump menang, hal ini bisa menciptakan preseden bagi publik figur untuk memperoleh kompensasi besar melalui tuntutan hukum, sementara jika kalah, hal ini dapat memperkuat perlindungan Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat terhadap kebebasan pers. Dan gugatan ini telah menjadi medan pertempuran terbaru antara kebebasan berbicara di Amerika dan hak reputasi publik figur.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Trump menuduh New York Times melakukan pencemaran nama baik, meminta ganti rugi sebesar 15 miliar dolar yang memecahkan rekor.
Pada 15 September, gugatan #特朗普 正式向佛罗里达州联邦法院提起诉讼,指控《纽约时报》和企鹅兰登书屋涉嫌长期恶意诽谤,并要求高达150亿美元的天价赔偿。这起# oleh Presiden Amerika Serikat menandai puncak baru dalam pertempuran hukum yang telah lama ada antara Trump dan media arus utama.
Dokumen gugatan secara rinci menuduh "The New York Times" melaksanakan sebuah "rencana pencemaran nama baik yang terencana" selama pemilihan presiden 2024. Bukti inti termasuk biografi yang ditulis oleh jurnalis tersebut berjudul "Kekalahan Beruntung: Bagaimana Donald Trump Menghamburkan Kekayaan Ayahnya dan Menciptakan Ilusi Kesuksesan," serta tiga laporan investigasi besar yang diterbitkan secara berturut-turut oleh koran tersebut antara September hingga Oktober 2024.
Laporan-laporan ini menguraikan secara rinci model bisnis Trump, catatan pajaknya, dan hubungannya dengan beberapa tokoh kejahatan terorganisir, di mana salah satunya secara khusus menyebut bahwa acara reality show-nya "The Apprentice" sebenarnya adalah "mesin pencipta bintang" yang dirancang dengan cermat.
Tim hukum Trump dalam gugatan sepanjang 87 halaman menuduh bahwa laporan terkait mengandung setidaknya 47 kesalahan faktual dan pernyataan yang menyesatkan, yang menyebabkan harga saham TMTG anjlok hingga 18%, dengan nilai pasar menguap sebesar 4 miliar dolar.
Dalam gugatan ini, pihak Trump pertama kalinya menilai merek pribadinya sebesar 100 miliar dolar, mengklaim bahwa kerusakan reputasi apa pun akan menyebabkan kerugian ekonomi sebesar puluhan miliar dolar.
Ini adalah kali keempat Trump baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap raksasa media, dengan kasus sukses dalam dua tahun terakhir termasuk Columbia Broadcasting System (CBS) dan American Broadcasting Company (ABC), yang menyelesaikan sengketa masing-masing sebesar 16 juta dolar dan 15 juta dolar. Selain itu, Trump juga mengajukan gugatan terhadap The Wall Street Journal dan pemiliknya, menuntut ganti rugi lebih dari 10 miliar dolar.
Dan "The New York Times" dalam menanggapi gugatan Trump, menyebutnya sebagai "pertunjukan politik yang sama sekali tidak memiliki dasar hukum", bertujuan untuk menakut-nakuti dunia pers. Dan menyatakan bahwa setiap orang harus tetap waspada terhadap meningkatnya gerakan anti berita.
Saat ini kasus tersebut sedang diperiksa di pengadilan federal di Florida. Jika Trump menang, hal ini bisa menciptakan preseden bagi publik figur untuk memperoleh kompensasi besar melalui tuntutan hukum, sementara jika kalah, hal ini dapat memperkuat perlindungan Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat terhadap kebebasan pers. Dan gugatan ini telah menjadi medan pertempuran terbaru antara kebebasan berbicara di Amerika dan hak reputasi publik figur.