Peristiwa Durov menimbulkan kekhawatiran bagi investor enkripsi

Kabar penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov, baru-baru ini di Prancis telah menimbulkan guncangan di kalangan investasi enkripsi. Beberapa lembaga terkenal sebelumnya telah berinvestasi pada token digital Toncoin yang terkait erat dengan Telegram.

Diketahui bahwa lebih dari sepuluh lembaga, termasuk Pantera Capital Management, Animoca Brands, dan Mirana Ventures, telah berinvestasi di Toncoin. Telegram saat ini menggunakan teknologi blockchain dasar untuk menangani bisnis seperti pembayaran instan. Ada kabar bahwa sebagai salah satu modal ventura kripto terbesar, Pantera telah menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS ke Toncoin awal tahun ini.

Visi yang menarik ini menarik dana-dana tersebut: Telegram diharapkan dapat berkembang menjadi "super aplikasi" aset digital yang mirip dengan WeChat, di mana 900 juta penggunanya dapat menggunakan Toncoin untuk berbagai fungsi mulai dari pembayaran hingga permainan blockchain. Dari bulan Februari hingga awal Juli tahun ini, harga token ini meningkat empat kali lipat, dan total nilai yang terkunci di blockchain TON yang mendasarinya pernah melebihi 1 miliar dolar AS.

Namun, Durov dituduh kurang berupaya memberantas kejahatan di Telegram dan ditangkap, mengungkapkan risiko potensial. Pada 29 Agustus, ia dituduh terlibat dalam penyebaran konten pornografi anak serta melakukan transaksi narkoba di aplikasi tersebut. Pihak Telegram menyatakan akan mematuhi hukum terkait di Eropa.

Setelah Durov ditangkap pada 24 Agustus di pinggiran Paris, harga Toncoin jatuh sekitar 20%, kemudian mengalami sedikit pemulihan. Menurut platform data, total nilai terkunci TON telah turun menjadi 573 juta dolar.

Beberapa investor enkripsi percaya bahwa aplikasi Telegram itu sendiri akan sangat mendorong adopsi jaringan Toncoin. Namun, peristiwa ini mungkin akan memicu kekhawatiran tentang perkembangan di masa depan. Para pemodal ventura yang melakukan investasi besar di Toncoin (biasanya memiliki periode penguncian setidaknya satu tahun) sedang mengevaluasi apakah tindakan Prancis terhadap Durov akan menyebabkan kehilangan pengguna. Telegram cukup populer di kalangan kripto, sebagian besar berkat pendekatan manajemennya yang longgar, yang juga membuatnya terjebak dalam sengketa hukum.

Meskipun demikian, beberapa pendukung Toncoin masih melihat peluang. Ada enkripsi pembuat pasar yang menyatakan telah menginvestasikan jutaan dolar untuk membeli di pasar terbuka setelah harga Toncoin turun.

Untuk lembaga modal ventura dan para investornya, investasi token memiliki beberapa keunggulan dibandingkan investasi ekuitas tradisional, yang paling jelas adalah proses keluar yang lebih cepat. Biasanya, token akan mulai dibuka setelah 12 bulan, setelah itu investor dapat menjual secara bertahap. Volatilitas token juga memungkinkan para pendukung untuk memahami kemajuan proyek dengan lebih komprehensif.

Namun, investasi token juga memiliki risiko yang sangat besar. Begitu ada masalah, dampaknya akan segera terlihat. Dana biasanya akan secara berkala menilai aset yang dimilikinya berdasarkan nilai pasar, yang berarti penurunan harga yang signifikan akan langsung tercermin dalam laporan kepada mitra terbatas. Keruntuhan proyek stablecoin TerraUSD pada Mei 2022 adalah contoh klasik, yang menyebabkan serangkaian kebangkrutan lembaga enkripsi.