Apa rahasia kesuksesan bintang baru di dunia mainan, Labubu? Mari kita ungkap tirai kesuksesannya.
Pertama, gaya desain Labubu sangat unik. Ia memecahkan citra manis dari mainan trend tradisional, beralih ke arah personalisasi dan pembangkangan, yang sangat sesuai dengan kebutuhan emosional generasi muda. Konsumen melihatnya sebagai media untuk mengekspresikan diri, melalui koleksi, modifikasi, dan berbagi boneka-boneka ini, memperoleh rasa memiliki dan kepuasan dalam ekspresi individual. Resonansi emosional adalah akar dari kebangkitan arus ini.
Kedua, strategi pemasaran yang inovatif memainkan peran kunci. Penggunaan mekanisme blind box dan teknik pemasaran kelangkaan telah memicu keinginan beli konsumen. Kontrol ketat terhadap produksi menciptakan situasi "satu boneka sulit dicari", harga di pasar sekunder melonjak, dengan tingkat premi mencapai puluhan kali lipat. Ada desas-desus bahwa mungkin ada manipulasi pasar sekunder di belakang layar, meskipun kebenarannya tidak diketahui, tetapi sikap diam-diam resmi terhadap penimbunan dan spekulasi memang telah meningkatkan panasnya pasar.
Ketiga, efek selebriti semakin memperkuat. Dimulai dari bintang Thailand Lisa yang beberapa kali menunjukkan Labubu di platform media sosial, telah memicu gelombang penggemar di seluruh dunia. Selanjutnya, bergabungnya selebriti internasional seperti Rihanna dan Beckham semakin meningkatkan kesadaran merek. Melalui strategi global "Asia Tenggara sebagai pelopor, Eropa dan Amerika sebagai pengikut", dikombinasikan dengan operasi lokal dan pemilihan lokasi toko yang mewah, Labubu berhasil membentuk citra merek mewah dan menjadi bagian dari budaya pop global.
Fenomena ini memiliki kesamaan yang mencolok dengan gelombang koleksi digital sebelumnya.
Secara umum, kesuksesan Labubu dapat diibaratkan sebagai roket tiga tingkat:
Tingkat Pertama: Resonansi Emosional
Dengan desain yang unik dan pengakuan budaya, Labubu memenuhi kebutuhan konsumen akan ekspresi pribadi dan tempat penyaluran emosi, yang menjadi dasar bagi tren ini.
Tingkat Dua: Peningkatan Pemasaran
Penjualan blind box, strategi edisi terbatas, dan lainnya berfungsi seperti pendorong, memanfaatkan kelangkaan dan psikologi spekulatif untuk memperbesar permintaan pasar, mendorong panasnya pasar sekunder.
Tingkat Tiga: Penyebaran Sosial
Efek selebriti dan penyebaran media sosial seperti perangkat pemicu, mengubah Labubu menjadi topik sosial global, mewujudkan penyebaran virus.
Model ini telah diverifikasi berkali-kali di pasar barang koleksi. Seri Molly tahun 2016, seri Dimoo tahun 2018, dan kini seri Labubu, semuanya membuktikan efektivitas dan replikasi strategi ini.
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
9 Suka
Hadiah
9
5
Bagikan
Komentar
0/400
CommunityWorker
· 13jam yang lalu
Ayo ayo ayo, tren apapun harus pakai kotak misteri.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroEnjoyer
· 13jam yang lalu
又被资本Dianggap Bodoh了 别炒了
Lihat AsliBalas0
MeltdownSurvivalist
· 13jam yang lalu
Ikuti tren dan dapatkan uang
Lihat AsliBalas0
TokenBeginner'sGuide
· 13jam yang lalu
Pengingat ramah: 76% investor di pasar kotak misteri pernah mengalami psikologi mengejar harga FOMO, disarankan kepada pemula untuk mengontrol anggaran tidak melebihi 3% dari total aset, dan bersikap rasional terhadap antusiasme pemasaran.
Labubu mainan trend yang sedang booming: Mode roket tiga tingkat memimpin tren global
Menyelidiki di Balik Ketertarikan Terbaru Labubu
Apa rahasia kesuksesan bintang baru di dunia mainan, Labubu? Mari kita ungkap tirai kesuksesannya.
Pertama, gaya desain Labubu sangat unik. Ia memecahkan citra manis dari mainan trend tradisional, beralih ke arah personalisasi dan pembangkangan, yang sangat sesuai dengan kebutuhan emosional generasi muda. Konsumen melihatnya sebagai media untuk mengekspresikan diri, melalui koleksi, modifikasi, dan berbagi boneka-boneka ini, memperoleh rasa memiliki dan kepuasan dalam ekspresi individual. Resonansi emosional adalah akar dari kebangkitan arus ini.
Kedua, strategi pemasaran yang inovatif memainkan peran kunci. Penggunaan mekanisme blind box dan teknik pemasaran kelangkaan telah memicu keinginan beli konsumen. Kontrol ketat terhadap produksi menciptakan situasi "satu boneka sulit dicari", harga di pasar sekunder melonjak, dengan tingkat premi mencapai puluhan kali lipat. Ada desas-desus bahwa mungkin ada manipulasi pasar sekunder di belakang layar, meskipun kebenarannya tidak diketahui, tetapi sikap diam-diam resmi terhadap penimbunan dan spekulasi memang telah meningkatkan panasnya pasar.
Ketiga, efek selebriti semakin memperkuat. Dimulai dari bintang Thailand Lisa yang beberapa kali menunjukkan Labubu di platform media sosial, telah memicu gelombang penggemar di seluruh dunia. Selanjutnya, bergabungnya selebriti internasional seperti Rihanna dan Beckham semakin meningkatkan kesadaran merek. Melalui strategi global "Asia Tenggara sebagai pelopor, Eropa dan Amerika sebagai pengikut", dikombinasikan dengan operasi lokal dan pemilihan lokasi toko yang mewah, Labubu berhasil membentuk citra merek mewah dan menjadi bagian dari budaya pop global.
Fenomena ini memiliki kesamaan yang mencolok dengan gelombang koleksi digital sebelumnya.
Secara umum, kesuksesan Labubu dapat diibaratkan sebagai roket tiga tingkat:
Tingkat Pertama: Resonansi Emosional Dengan desain yang unik dan pengakuan budaya, Labubu memenuhi kebutuhan konsumen akan ekspresi pribadi dan tempat penyaluran emosi, yang menjadi dasar bagi tren ini.
Tingkat Dua: Peningkatan Pemasaran Penjualan blind box, strategi edisi terbatas, dan lainnya berfungsi seperti pendorong, memanfaatkan kelangkaan dan psikologi spekulatif untuk memperbesar permintaan pasar, mendorong panasnya pasar sekunder.
Tingkat Tiga: Penyebaran Sosial Efek selebriti dan penyebaran media sosial seperti perangkat pemicu, mengubah Labubu menjadi topik sosial global, mewujudkan penyebaran virus.
Model ini telah diverifikasi berkali-kali di pasar barang koleksi. Seri Molly tahun 2016, seri Dimoo tahun 2018, dan kini seri Labubu, semuanya membuktikan efektivitas dan replikasi strategi ini.