Inti dari Strategi Perdagangan Reverse Grid adalah berdasarkan harga yang berfluktuasi maju mundur dalam rentang tertentu. Jual aset ketika harga naik dan beli dalam batch ketika harga turun. Strategi ini cocok untuk fluktuasi pasar atau penurunan kecil, membantu investor mengumpulkan posisi dalam lingkungan volatilitas rendah dan secara berulang melakukan arbitrase melalui perbedaan harga.
Grid maju berfokus pada "membeli rendah dan menjual tinggi" untuk menangkap keuntungan dari harga yang naik, cocok untuk tren pasar yang bullish; grid Reverse adalah "menjual tinggi dan membeli rendah," berkonsentrasi pada peningkatan jumlah kepemilikan melalui perdagangan yang sering di pasar sideways atau bearish, cocok untuk akumulasi jangka panjang.
Strategi Perdagangan Grid Terbalik paling cocok untuk harga yang berfluktuasi dalam kisaran tertentu, seperti ketika BTC berosilasi antara 58.000 dan 62.000 dolar. Saat mengaturnya, perlu untuk menentukan kisaran harga secara wajar (biasanya berfluktuasi 5%~10% di sekitar harga saat ini), jumlah grid (20~50 grid), dan jarak grid (0,5%~1%), memastikan keseimbangan antara frekuensi perdagangan dan biaya.
Strategi ini mengotomatiskan eksekusi dan mengurangi beban pemantauan, memungkinkan keuntungan yang stabil bahkan ketika tidak ada tren yang jelas. Risikonya adalah jika pasar terus naik secara unidirectional, strategi Reverse mungkin melewatkan peluang keuntungan atau mengalami biaya, sehingga perlu menggabungkan manajemen stop-loss dan posisi untuk meminimalkan kerugian.
Pemula sebaiknya memulai dengan jumlah kecil untuk menguji keadaan, menggunakan platform perdagangan yang sudah mapan seperti Gate, dan mengoptimalkan pengaturan parameter melalui pengujian historis. Secara teratur memantau hasil eksekusi dan menyesuaikan secara fleksibel berdasarkan perubahan pasar. Strategi Perdagangan Reverse Grid adalah alat yang efektif untuk arbitrase stabil di pasar yang volatile, cocok untuk investor dengan selera risiko yang lebih rendah.