Pada tahun 2025, dunia cryptocurrency digemparkan oleh pelanggaran keamanan besar yang melibatkan smart contract BAS, sehingga menimbulkan kerugian sebesar USD 500 juta. Insiden ini menegaskan pentingnya penerapan keamanan smart contract yang kuat di tengah pesatnya perkembangan ekosistem blockchain. Eksploitasi ini terjadi akibat celah kritis pada pengendalian akses, yang dimanfaatkan pelaku jahat untuk memanipulasi fungsi kontrak dan menarik dana dalam jumlah besar.
Tingkat keparahan peristiwa ini semakin tampak saat dibandingkan dengan total kerugian di industri kripto:
Tahun | Total Kerugian | Insiden BAS |
---|---|---|
2025 | USD 3,1 miliar | USD 500 juta |
Insiden tunggal ini menyumbang sekitar 16% dari total kerugian yang dilaporkan pada paruh pertama tahun 2025, menyoroti besarnya dampak kerentanan tersebut. Pelanggaran ini tidak hanya menyebabkan kerugian finansial langsung, tetapi juga mengguncang kepercayaan investor terhadap keamanan platform decentralized finance (DeFi).
Merespons insiden ini dan kejadian serupa, industri memperkuat fokus pada audit smart contract serta langkah-langkah keamanan. Implementasi protokol pengujian yang lebih ketat, peningkatan penggunaan teknik verifikasi formal, serta adopsi kerangka kerja keamanan berbasis AI seperti ISO/IEC 42001 dan NIST AI RMF 1.0 kini menjadi prioritas utama. Langkah aktif ini bertujuan memperkuat ekosistem blockchain dari eksploitasi mendatang dan mengembalikan kepercayaan pada dunia keuangan terdesentralisasi yang terus tumbuh.
Pada tahun 2024, industri cryptocurrency menghadapi tantangan keamanan serius, di mana tiga bursa utama menjadi korban peretasan berskala besar akibat masalah kustodi terpusat. Insiden-insiden ini mengungkap kerentanan bawaan pada platform terpusat dan mengakibatkan kerugian finansial besar. Peretasan paling menonjol terjadi di DMM Bitcoin, bursa asal Jepang, di mana peretas berhasil mencuri sekitar USD 305 juta dalam bentuk cryptocurrency. Serangan penting lainnya menimpa WazirX, bursa asal India, yang menyebabkan kehilangan aset digital senilai sekitar USD 235 juta. Peristiwa ini menegaskan risiko yang melekat pada model kustodi terpusat dalam industri kripto.
Bursa | Lokasi | Jumlah Dicuri |
---|---|---|
DMM Bitcoin | Jepang | USD 305 juta |
WazirX | India | USD 235 juta |
Tren tersebut berlanjut hingga 2025, dengan peristiwa lebih besar: satu eksploitasi pada salah satu bursa utama menyebabkan pencurian sekitar USD 1,4–1,5 miliar dalam bentuk Ethereum. Insiden ini secara luas dipublikasikan sebagai pencurian cryptocurrency terbesar yang pernah terjadi dan dikaitkan dengan aktor Korea Utara oleh penegak hukum serta berbagai analis. Serangkaian serangan ini menyoroti tantangan berkelanjutan yang dihadapi bursa terpusat dalam mengamankan dana pengguna serta pentingnya penguatan keamanan dan kebutuhan terhadap solusi kustodi alternatif di industri cryptocurrency.
Sektor decentralized finance (DeFi) mengalami transformasi signifikan dalam praktik keamanannya, dengan lebih dari 70% protokol kini mengadopsi verifikasi formal untuk mencegah eksploitasi. Metode ini terbukti sangat efektif dalam menurunkan tingkat kerentanan dan menemukan bug langka berdampak besar yang sering luput dari deteksi mekanisme keamanan konvensional. Implementasi verifikasi formal menjadi langkah maju penting dalam memperkuat keamanan platform DeFi secara keseluruhan.
Perbandingan berikut menggambarkan dampak penerapan verifikasi formal:
Metrik | Sebelum Verifikasi Formal | Setelah Verifikasi Formal |
---|---|---|
Kerugian Akibat Eksploitasi | Tinggi | Turun 90% |
Deteksi Kerentanan | Terbatas | Menyeluruh |
Pencegahan Bug Berdampak Besar | Rendah | Meningkat Signifikan |
Peningkatan drastis pada metrik keamanan tersebut menyoroti peran vital verifikasi formal dalam melindungi protokol DeFi. Dengan menggunakan pembuktian matematis yang ketat untuk memverifikasi kebenaran kode, developer dapat mengidentifikasi serta mengatasi potensi kerentanan sebelum dimanfaatkan pihak jahat.
Adopsi luas verifikasi formal di sektor DeFi membuktikan komitmen industri dalam meningkatkan keamanan dan membangun kepercayaan pengguna. Seiring bertambahnya pengguna dan modal, kebutuhan akan langkah keamanan yang kokoh menjadi semakin penting. Implementasi verifikasi formal tak hanya melindungi aset pengguna, tetapi juga menopang keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang ekosistem DeFi.
BAS adalah BNB Attestation Service yang memverifikasi atestasi digital baik secara on-chain maupun off-chain, sehingga memfasilitasi verifikasi data yang aman dan fleksibel di Web3.
Koin Melania Trump bernama $MELANIA. Koin ini diluncurkan sebagai meme coin yang dikaitkan dengan mantan Ibu Negara AS tersebut.
Elon Musk tidak memiliki koin crypto sendiri. Ia paling dikenal sebagai pendukung Dogecoin (DOGE) yang sering ia sebut sebagai 'the people’s crypto'.
Ya, Base sedang mempertimbangkan peluncuran token natif. Perencanaannya masih pada tahap awal dan mempertimbangkan aspek regulasi.