Saham Nvidia tiba-tiba melonjak setelah jam perdagangan, dan rumor beredar bahwa ekspor H200 ke Tiongkok telah dibuka kembali. Tapi masalahnya—apakah semuanya benar-benar seindah yang terlihat di permukaan?
Mari kita telusuri logikanya: Persetujuan dari Departemen Perdagangan AS hanyalah langkah pertama. Pangsa pasar salah satu produsen GPU terkemuka di Tiongkok sudah nol, dan itu bukan semata-mata karena larangan dari AS. Demi pertimbangan kedaulatan data, pemerintah dalam negeri sudah lama menyarankan perusahaan teknologi untuk berhenti membeli chip kelas atas seperti ini. Sekarang AS melonggarkan larangan secara sepihak, tapi apakah bisa lolos persetujuan dalam negeri? Inilah garis hidup apakah pesanan benar-benar bisa terealisasi. Kamu memang sudah mendapat kunci untuk membuka pintu pertama, tapi ternyata di dalamnya masih ada pintu besi kedua yang terkunci—bagaimana bisa berbisnis dalam kondisi seperti itu?
Yang lebih menarik adalah soal timing. Kenapa justru H200? Produk yang teknologinya tertinggal hampir dua tahun dari arsitektur terbaru. Sederhananya, ini adalah kompromi defensif. Inovasi-inovasi seperti solusi super node Ascend (Shengteng) buatan dalam negeri, proses manufaktur canggih dengan multi-exposure... Semua terobosan teknologi ini sudah membuat pesaing sadar: jika pemblokiran total dilanjutkan, itu hanya akan melahirkan sistem kompetisi yang sepenuhnya mandiri.
Strategi sekarang lebih mirip menggunakan produk kelas dua sebagai buffer: dapat sedikit pangsa pasar, sekaligus mencoba memperlambat proses pembentukan ekosistem industri lokal yang mandiri. Tapi taktik setengah-setengah seperti ini bisa bertahan berapa lama? Begitu substitusi semikonduktor dalam negeri dimulai, tak ada alasan untuk berhenti di tengah jalan. Dari kebutuhan komputasi, keamanan rantai pasok, hingga perbedaan jalur teknologi, permainan ini masih jauh dari selesai.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
AirdropJunkie
· 8jam yang lalu
Haha, masih bermimpi ya, gerbang besi kedua masih ada di sini, orang Amerika baru sedikit melunak apa langsung bisa order?
Lihat AsliBalas0
GamefiGreenie
· 8jam yang lalu
Haha, perumpamaan dua pintu itu benar-benar jitu. Amerika Serikat melonggarin aturan pun nggak ada gunanya, yang di dalam negeri ini justru yang benar-benar menentukan.
Lihat AsliBalas0
HodlKumamon
· 8jam yang lalu
Ya ya, langkah ini terasa seperti Amerika sedang menerapkan "merebus katak dalam air hangat", H200 yang hampir usang pun masih dijadikan sebagai alat tawar-menawar, menurutku permainan ini baru saja dimulai.
Lihat AsliBalas0
DegenRecoveryGroup
· 8jam yang lalu
Taktik bermain di tengah seperti ini tidak akan bertahan lama, konfrontasi yang sebenarnya masih akan terjadi nanti.
Lihat AsliBalas0
ProofOfNothing
· 9jam yang lalu
Haha, begitu pintu dibuka ternyata masih ada palang kedua, perumpamaannya luar biasa. Persetujuan dari Departemen Perdagangan AS sebenarnya bukan masalah, yang penting harus lolos dari pihak dalam negeri dulu.
Lihat AsliBalas0
CryptoWageSlave
· 9jam yang lalu
Jangan terkecoh dengan kenaikan harga setelah jam perdagangan, H200 kali ini memang hanya taktik mengulur waktu, pihak AS menganggap produk kedaluwarsa sebagai penyelamat. Batasan di dalam negeri sudah lama dipasang, persetujuan dari Kementerian Perdagangan pun tidak ada gunanya.
Saham Nvidia tiba-tiba melonjak setelah jam perdagangan, dan rumor beredar bahwa ekspor H200 ke Tiongkok telah dibuka kembali. Tapi masalahnya—apakah semuanya benar-benar seindah yang terlihat di permukaan?
Mari kita telusuri logikanya: Persetujuan dari Departemen Perdagangan AS hanyalah langkah pertama. Pangsa pasar salah satu produsen GPU terkemuka di Tiongkok sudah nol, dan itu bukan semata-mata karena larangan dari AS. Demi pertimbangan kedaulatan data, pemerintah dalam negeri sudah lama menyarankan perusahaan teknologi untuk berhenti membeli chip kelas atas seperti ini. Sekarang AS melonggarkan larangan secara sepihak, tapi apakah bisa lolos persetujuan dalam negeri? Inilah garis hidup apakah pesanan benar-benar bisa terealisasi. Kamu memang sudah mendapat kunci untuk membuka pintu pertama, tapi ternyata di dalamnya masih ada pintu besi kedua yang terkunci—bagaimana bisa berbisnis dalam kondisi seperti itu?
Yang lebih menarik adalah soal timing. Kenapa justru H200? Produk yang teknologinya tertinggal hampir dua tahun dari arsitektur terbaru. Sederhananya, ini adalah kompromi defensif. Inovasi-inovasi seperti solusi super node Ascend (Shengteng) buatan dalam negeri, proses manufaktur canggih dengan multi-exposure... Semua terobosan teknologi ini sudah membuat pesaing sadar: jika pemblokiran total dilanjutkan, itu hanya akan melahirkan sistem kompetisi yang sepenuhnya mandiri.
Strategi sekarang lebih mirip menggunakan produk kelas dua sebagai buffer: dapat sedikit pangsa pasar, sekaligus mencoba memperlambat proses pembentukan ekosistem industri lokal yang mandiri. Tapi taktik setengah-setengah seperti ini bisa bertahan berapa lama? Begitu substitusi semikonduktor dalam negeri dimulai, tak ada alasan untuk berhenti di tengah jalan. Dari kebutuhan komputasi, keamanan rantai pasok, hingga perbedaan jalur teknologi, permainan ini masih jauh dari selesai.