Jangan mengagumi siapa pun, sebagian besar orang ternama yang kamu lihat tidak sebaik yang kamu bayangkan. Kamu pikir mereka baik hati dan dermawan, memiliki hati seperti Bodhisattva, semua itu hanyalah apa yang mereka ingin tunjukkan kepadamu. Cara-cara kotor yang mereka gunakan dalam berbisnis, takkan pernah kamu lihat. Siapa pun yang bisa naik, pasti bukan orang baik-baik. Orang baik yang murni sangat sulit untuk naik, orang baik yang murni sangat sulit untuk bangkit dari bawah. Siapa pun yang bisa naik bukanlah domba yang patuh dan anggun. Jika kamu tidak memiliki latar belakang, tidak memiliki sumber daya, dan tidak memiliki jaringan, tetapi kamu memilih untuk menjadi orang baik, kemungkinan besar kamu akan terjebak di lapisan terendah masyarakat. Tidak peduli seberapa kaya pengetahuanmu, seberapa berbakat kamu, atau seberapa bijaksana kamu, saringan masyarakat akan terlebih dahulu menyingkirkanmu. Amati orang-orang di sekitarmu, semakin mereka patuh pada aturan, jujur, dan baik hati, semakin mudah mereka akan tereliminasi. Karena semua kelebihanmu akan menjadi kelemahan dalam kompetisi. Meskipun ini terdengar menyakitkan, namun ini sangat sesuai dengan realitas masyarakat.

Jika seseorang memiliki tingkat kemampuan yang tinggi tetapi hasilnya biasa-biasa saja, biasanya itu karena orang tersebut memiliki sifat yang baik. Orang-orang seperti ini cenderung lembut hati, baik, dan memiliki rasa persahabatan yang kuat, tanpa akal licik. Mereka tidak suka menggunakan cara-cara curang dan selalu memikirkan orang lain dalam setiap tindakan mereka. Akibatnya, mereka akan menjadi korban penipuan atau merugikan diri sendiri demi orang lain. Pada akhirnya, orang-orang ini sering kalah dengan sangat menyedihkan. Jangan terlalu baik kepada orang-orang yang memiliki pemahaman yang rendah. Semakin rendah tingkat pemahaman mereka, semakin kuat naluri hewani mereka, dan semakin tidak tahu mana yang baik dan buruk. Semakin antusias dan baik hati kamu terhadap mereka, semakin mereka meremehkan dan mengintimidasi kamu. Semakin kamu mengalah dalam hal kepentingan, semakin mereka menganggap itu adalah hal yang sewajarnya. Semakin baik kamu berbicara, semakin mereka menganggap kamu mudah diajak bicara, sehingga mereka akan melakukan segala cara untuk menguras darahmu dan mengambil keuntungan darimu. Mereka sama sekali tidak memahami nilai dari kebaikan, dan hanya akan secara tidak sadar memandangmu sebagai seorang yang lemah untuk ditindas. Orang jahat takut akan kekuasaan tetapi tidak takut akan moralitas. Semakin banyak orang yang kamu temui, semakin kamu menyadari bahwa semakin tinggi tingkatannya, semakin beradab orang-orang tersebut. Semua orang saling mendukung, menghormati, dan bersatu, karena jika kamu baik, kemungkinan semua orang juga baik, yaitu saling mengangkat satu sama lain. Ketika kamu melihat kembali orang-orang dengan tingkat rendah, semakin keras kepala mereka, semakin mereka suka iri dan mencemarkan nama baik, karena mereka sendiri berada di neraka, dan mereka ingin menarikmu ke bawah, yaitu saling menjatuhkan satu sama lain.